Analisis keekonomian pada pengembangan lapangan panas bumi Z
E nergi panas bumi merupakan energi yang mempunyai potensi sangat besardi Indonesia. Namun dalam perkembangannya masih mengalami beberapa kendala pada beberapa bidang seperti regulasi, investasi, kegiatan pengolahan, dll. Harga listrik yang tidak kompetitif menjadi kurang menarik minat investor dalam berinvestasi, permasalahan harga jual listrik dari energi panas bumi yang tidak cukup dari sisi keekonomian menjadi salah satu kendalanya. Sehingga dilakukan beberapa perubahan parameter yang dapat mengubah proyek tersebut agar bernilai ekonomis. Harga listrik yang ditetapkan pada proyek ini yaitu sebesar $12.6cents/Kwh sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2014. Hasil perhitungan tersebut pada proyek pengembangan lapangan ini dapat menghasilkan NPV sebesar MMUS$ (-1,003), IRR sebesar 5.17%, dan POT selama 13.79 tahun. Berdasarkan hasil tersebut maka proyek ini tidak dapat dikatakan ekonomis. Setelah itu, hal yang dilakukan pada penulisan tugas akhir ini yaitu dengan mengubah beberapa parameter untuk menganalisis pengaruh dari perubahan parameter tersebut agar proyek menjadi ekonomis. Oleh karena, itu dilakukan beberapa analisis seperti mengganti harga jual listrik, mengganti price escalation rate, memberikan insentif berupa pemotongan capital cost, simulasi penurunan nilai pajak, dan pemberian insentif berupa tax holidays elama beberapa tahun. Dari perubahan hasil parameter tersebut juga disimulasikan dengan membuat kurva sebagai penunjuk pengaruh yang dihasilkan dari perubahan parameter tersebut. Berdasarkan skenario yang sudah dibuat tersebut, yang dapat membuat proyek ini ekonomis yaitu dengan menaikkan harga jual listrik yang semula $12.8 cents/Kwh menjadi $22.24 cents/Kwh, menaikkan harga listrik pertahun yang semula 3% menjadi 9.65% dan pemberian insentif capital cost selama proyek berlangsung. Pada skenario berupa penurunan pajak dan juga pemberian tax holiday tidak dapat menghasilkan proyek yang ekonomis pada perhitungannya dikarenakan nilai NPV<0.
G eothermal energy is energy that has enormous potential in Indonesia.But in its development there are still some obstacles in several fields such as regulation, investment, processing activities, etc. Non-competitive electricity prices are less attractive to investors in investing, the problem of electricity selling prices from geothermal energy that is not enough from the economic side is one of the obstacles. So that a number of parameter changes can be made that can change the project to be of economic value. The electricity price set in this project is $ 12.6 cents / Kwh in accordance with the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 17 of 2014. The results of the secalculations on this field development project can produce NPV of MMUS $ (-1,003), IRR of 5.17% and POT for 13.79 years. Based on these results, this project cannot be said to be economical. After that, the thing that was done in the writing of this final assignment was by changing some parameters to analyze the effect of changing these parameters so that the project became economical.Therefore, several analyzes were carried out such as changing the electricity selling price, replacing the price escalation rate, providing incentives in the formof cutting capital costs, simulating a tax reduction, and giving incentives in the form of tax holidays for several years. From the changes in the results of the separameters is also simulated by making a curve as a sign of the effect resulting from changes in these parameters. Based on the scenario that has been made, that can make this project economical by increasing the electricity selling price which was originally $ 12.8 cents / Kwh to $ 22.24 cents / Kwh, increasing the electricity price per year which was originally 3% to 9.65% and giving capital cost incentives during the project . In the scenario of tax reduction and tax holiday provision, it cannot produce economical projects in the calculation because the NPV value is <0.