Hubungan antara obesitas dan hipotensi ortostatik pada pasien diabetes melitus
L ATAR BELAKANG Obesitas dalam jangka waktu yang lama dan dengan tipe viseral menjadi landasan dalam patogenesis DM. Pasien DM dengan kelebihan berat badan berada dalam risiko yang tinggi untuk morbiditas dan motalitas penyakit kardiovaskular. Pada penderita DM, cardiac autonomy neuropathy (CAN) menjadi komplikasi yang sering muncul namun masih jarang terdiagnosis. Salah satu bentuk manifestasi dari CAN adalah hipotensi ortostatik. Kombinasi hipotensi ortstatik dan DM merupakan suatu bahaya. Oleh karena itu, penilitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya hubungan antara obesitas dengan hipotensi ortostatik pada pasien DM. METODE Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan jumlah sampel sebanya 117 orang pasien DM di Poliklinik Penyakit Dalam RS. Bhakti Kartini di Kota Bekasi. Data didapatkan dari hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah tes berbaring, pengukuran IMT, serta pengambilan data tambahan dari rekam medis. Data yang didapat ditulis dalam lembar kerja untuk selanjutnya diolah menggunakan SPSS. Tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. HASIL Sebanyak 40 orang (34,2%) mengalami hipotensi ortostatik dan 77 orang (65,8%) tidak mengalami hipotensi ortostatik. Subjek dengan obesitas sebanyak 48 orang (41%) dan sebanyak 69 orang sisanya (59%) berada dalam kelompok tidak obesitas. Hubungan antara obesitas dengan hipotensi ortostatik tidak bermakna dengan probabilitas 0,815. KESIMPULAN Dari 117 subjek penelitian, terdapat 41% subjek dengan obesitas dan sebanyak 34,2% subjek penelitian dengan hipotensi ortostatik. Berdasarkan hasil analisa, didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara obesitas dengan hipotensi ortostatik pada pasien DM
B ACKGROUND Obesity for a long time and with the type of visceral become the foundation in the pathogenesis of DM. Overweight DM patients are at high risk for morbidity and total cardiovascular disease. In people with DM, cardiac autonomy neuropathy (CAN) is a complication that often arises but is rarely diagnosed. One form of manifestation of CAN is orthostatic hypotension. The combination of orthostatic hypotension and DM is a danger. Therefore, this research was conducted to determine the relationship between obesity and orthostatic hypotension in patients with DM. METHODS This study used a cross sectional method with a sample of 117 DM patients in the Internal Medicine Polyclinic of Bhakti Kartini Hospital in Bekasi City. Data obtained from the results of blood pressure measurements before and after orthostatic test, BMI measurements, and taking additional data from medical records. The data obtained is written in a worksheet for further processing using SPSS. The level of significance used is 0.05. RESULT As many as 40 people (34.2%) experienced orthostatic hypotension and 77 people (65.8%) did not experience orthostatic hypotension. Subjects with obesity were 48 people (41%) and the remaining 69 people (59%) were in the non-obese group. The relationship between obesity and orthostatic hypotension is not significant with a probability of 0.815. CONCLUTION Of the 117 study subjects, there were 41% of subjects with obesity and as many as 34.2% of research subjects with orthostatic hypotension. Based on the analysis, it was found that there was no relationship between obesity and orthostatic hypotension in DM patients.