Perancangan gedung kebudayaan Sumatera Barat dengan pendekatan arsitektur neo vernakular di Kota Padang
B udaya merupakan kebiasaan yang dilakukkan turun temurun dilakukan pada suatu daerah. Namun, di zaman yang sudah modern ini, budaya dan kesenian daerah mulai tergeser akibat masuknya berbagai macam budaya dari luar dan teknologi yang semakin canggih. Oleh karena itu, perlu wadah yang tidak hanya melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Sumatera Barat, namun juga mengembangkan kesenian dan budaya tersebut. Lokasi tapak berada di tepi Pantai Padang Sumatera Barat dan juga berbatasan dengan museum Adityawarman. Pendekatan yang digunakan adalah Arsitektur Neo Vernakular yang dipilih untuk mendapatkan bangunan dengan bentuk yang memiliki identitas daerah Sumatera Barat namun memiliki kesan modern .
C ulture is used to carried out from generation to generation carried out in an area. However, in this modern age, regional culture and arts are starting to vanish due to the entry of various kinds of culture from outside and increasingly sophisticated technology. Therefore, it need a forum that not only preserves and introduces the culture of West Sumatra, but also develops the arts and culture. The site is located on the edge of Padang Beach in West Sumatra and borders the Adityawarman museum as well. The approach used is Neo Vernacular Architecture which is chosen to get a building with a form that has a regional identity of West Sumatra but has a modern impression.