Perancangan alat low cost sensor untuk pengukuran pm10 dan co yang diterapkan pada car free day di jalan M. Yamin, kota Tangerang
U dara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan makhluk hidup, namun seiring dengan meningkatnya pembangunan fisik Kota Tangerang dan perkembangan industri-industri di sekitarnya, kualitas udara telah mengalami penurunan. Pencemaran udara akan mengakibatkan lingkungan atmosfer mengalami gangguan, sehingga fungsinya dalam ekosistem dapat menurun atau terganggu. Kendaraan bermotor merupakan salah satu sumber pencemar udara yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Indonesia memprogramkan langit biru, salah satu upaya yang dilakukan adalah dilakukannya program Car Free Day (CFD). Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah merakit alat pemantau udara ambien dengan low cost sensor (Shinyei PPD42NS, MQ-7 dan sensor DHT11), mengukur konsentrasi PM10, dan CO dari kegiatan transportasi pada saat CFD dan Non CFD dengan menggunakan modul sensor partikulat Shinyei PPD42NS dan sensor gas CO MQ-7 , menganalisis kualitas udara ambien berdasarkan kategori ISPU di Jalan M. Yamin, Kota Tangerang pada hari sebelum, saat berlangsung, dan sesudah adanya program CFD. Serta menganalisis pola penyebaran PM10 dan CO di Jalan M. Yamin pada saat program CFD dan Non CFD dengan menggunakan Wind Rose. Pengambilan sampel dilakukan pada 5 titik yang berbeda di Jl. M. Yamin penelitian dimulai pada bulan Januari. Pengambilan sampel dilakukan selama 2 minggu, dan 1 jam di tiap titik sampling. Kriteria pemantauan kualitas udara roadside mengacu pada SNI.NO.19-7119.9-2005. Pengambilan sampling udara ambien dengan parameter PM10 dan CO dilakukan pada saat CFD dan Non CFD. Metode pengumpulan data yang dilakukan berupa data primer (Data meteorologi, dan konsentrasi pencemar udara) dan data sekunder (Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Tangerang, kelembaban udara, arah dan kecepatan angin serta baku mutu udara ambien). Sedangkan untuk metode analisis digunakan analisis regresi linier agar dapat dilihat hubungan antara konsentrasi masing-masing parameter yang di ukur dengan low cost sensor dan alat yang digunakan oleh LLHD. Konsentrasi rata-rata harian PM10 saat non CFD (Jumat, Sabtu, Senin, dan Selasa) dan saat CFD (Minggu) mengalami penurunan konsentrasi hanya 9,16% (Minggu I). Namun pada Minggu II, konsentrasi rata-rata harian PM10 saat non CFD dan saat CFD menglami penurunan sebesar 11,58% lebih tinggi dari Minggu I. Konsentrasi rata-rata harian CO saat non CFD dan saat CFD mengalami penurunan konsentrasi sebesar 11,84% (Minggu I). Pada Minggu II, konsentrasi rata-rata harian CO saat non CFD dan saat CFD mengalami penurunan sebesar 11,21%, hampir sama dengan Minggu I.
A ir is an important factor in the lives of living beings, but along with the increasing physical development of Tangerang City and the development of surrounding industries, air quality has decreased. Air pollution will cause the atmospheric environment to experience interference, so that its function in the ecosystem can be decreased or disturbed. Motor vehicles are one of the sources of air pollutants caused by human activities. Based on this, the Government of Indonesia programmed the blue sky, one of the efforts made was the Car Free Day (CFD) program. The purpose and objective of this research is to assemble ambient air monitoring devices with low cost sensors (Shinyei PPD42NS, MQ-7 and DHT11 sensors), measure PM10 concentration, and CO from transportation activities during CFDs and Non CFDs using Shinyei particulate sensor modules PPD42NS and CO MQ-7 gas sensors, analyzed ambient air quality based on the ISPU category on Jalan M. Yamin, Kota Tangerang on the day before, during and after the CFD program. As well as analyzing the pattern of distribution of PM10 and CO in Jalan M. Yamin during CFD and Non-CFD programs using Wind Rose. Sampling was carried out at 5 different points on Jl. M. Yamin's research began in January. Sampling was carried out for 2 weeks, and 1 hour at each sampling point. The criteria for monitoring roadside air quality refer to SNI. NO. 19-7119.9-2005. Ambient air sampling with PM10 and CO parameters is carried out during CFD and Non CFD. Data collection methods were carried out in the form of primary data (meteorological data and air pollutant concentrations) and secondary data (Tangerang City Regional Environmental Status Data, humidity, wind direction and speed and ambient air quality standards). While for the method of analysis used linear regression analysis so that it can be seen the relationship between the concentration of each parameter measured by the low cost sensor and the tools used by LLHD. The average daily concentration of PM10 during non-CFD (Friday, Saturday, Monday, and Tuesday) and during CFD (Sunday) decreased concentration by only 9.16% (Week I). However, on Week II, the daily average concentration of PM10 when non-CFD and CFDs experienced a decrease of 11.58% higher than that of Week I. The average daily concentration of CO when non-CFD and CFD decreased the concentration of 11.84% (Week I). On Week II, the average daily CO concentration when non-CFD and CFD decreased by 11.21%, almost the same as Week I.