Pengaruh salinitas dan konsentrasi surfaktan sls terhadap recovery factor pada eor
M etode EOR merupakan salah satu cara yang biasa dipergunakan agarproduksi minyak dari suatu reservoir semakin meningkat. Injeksi kimia, khususnyasurfaktan telah banyak digunakan pada lapangan minyak di Indonesia. Surfaktansendiri digunakan karena dapat menurunkan tegangan antar muka, semakin keciltegangan antar muka maka akan semakin mudah surfaktan mendesak minyak keluardari dalam core. Pada penelitian kali ini digunakanSurfaktan SLS yang berbasis kayucemara. Penggunaan kayu cemara sebagai surfaktan karena kandungan lignin yangtergolong tinggi sehingga bisa dimanfaatkan untuk menjadi surfaktan. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui pengaruh salinitas dan konsentrasi surfaktan SLSkayu cemara terhadap recovery factor EOR. Untuk dapat menetukan recovery factordapat melewati beberapa pengujian seperti pengujian aqueous stability kemudianpengujian kelayakan fasa dan ada uji IFT. Salinitas yang digunakan ialah 5000ppm,8000ppm, 11000 ppm, 15000ppm dan 20000ppm, dengan konsentrasi0,5%;1%;1,5% dan 2%. Hasil dari salinitas dan konsentrasi terbaik terdapat padasalinitas 8000ppm dan konsentrasi 2% karena memiliki emulsi yang paling besar.Maka dari itu konsentrasi 2% dipilih untuk dilakukan uji coreflood, pengujiancoreflood untuk mengetahui seberapa banyak RF yang dapat dihasilkan olehsurfaktan SLS kayu cemara. Hasil dari RF didapat dari hasil injeksi air dan injeksisurfaktan. Untuk hasil recovery factor sebesar 59,86%. Meskipun Ketika injeksisurfaktan mendapatkan RF yang tidak terlalu besar tapi bisa dikatakan surfaktanSLS kayu cemara berhasil mendesak minyak keluar dari dalam core.