DETAIL KOLEKSI

Studi karakteristik larutan surfaktan minyak sawit dan surfaktan-polimer pada lapangan k, Sumatera Selatan


Oleh : Kevin Woe

Info Katalog

Nomor Panggil : 1117/TP/2019

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Rini Setiati

Pembimbing 2 : Aqlina Fattahanisa

Subyek : Characteristics of a surfactant solution;Petroleum engineering - Polymeric surfactants

Kata Kunci : EOR, interfacial tension, microemulsion, incremental oil recovered.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_TM_071001500068_Halaman-Judul.pdf
2. 2019_TA_TM_071001500068_Bab-1.pdf 3
3. 2019_TA_TM_071001500068_Bab-2.pdf
4. 2019_TA_TM_071001500068_Bab-3.pdf
5. 2019_TA_TM_071001500068_Bab-4.pdf
6. 2019_TA_TM_071001500068_Bab-5.pdf
7. 2019_TA_TM_071001500068_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2019_TA_TM_071001500068_Lampiran.pdf

B erbagai kendala ditemukan dalam proses pengembangan Enhanced OilRecovery (EOR) di Indonesia dari segi teknis, regulasi dan keekonomisan. Setelahmelalui proses screening, injeksi kimia merupakan salah satu metode yang sangatcocok untuk diimplementasikan pada lapangan K yang terletak di Sumatera Selatan.Larutan kimia yang menjadi kandidat untuk diinjeksikan pada lapangan K adalahlarutan surfaktan dan surfaktan-polimer.Larutan surfaktan dapat menurunkan tegangan antar muka danmembebaskan minyak yang sebelumnya terperangkap pada pori-pori batuan. Padalaboratorium, karakteristik larutan surfaktan diuji dalam lima konsentrasi yaitu0.05%, 0.1%, 0.3%, 0.5% dan 1%. Pengujian tersebut terdiri dari uji kompatibilitas,pengukuran tegangan antarmuka, uji kelakuan fasa, uji stabilitas termal larutan, ujifiltrasi dan imbibisi spontan untuk mendapatkan nilai perolehan minyak. Larutansurfaktan-polimer (SP) juga diformulasi berdasarkan hasil uji kompatibilitas danpengukuran tegangan antarmuka yang telah dilakukan pada larutan surfaktansebelumnya menghasilkan larutan SP dengan konsentrasi surfaktan 0.3% dan 0.5%dengan 1000 ppm polimer.Melalui pengujian karakteristik yang dilakukan pada larutan surfaktan,larutan dengan konsentrasi 0.3% dan 0.5% merupakan larutan yang dianggapmemiliki karakteristik cukup baik dengan jenis mikroemulsi fasa bawah (WinsorII-). Kedua larutan tersebut dapat menghasilkan minyak melalui imbibisi spontandengan nilai perolehan masing-masing 78.07% dan 73.77%. Nilai perolehanminyak yang didapatkan melalui uji imbibisi spontan yang dilakukan pada larutansurfaktan-polimer menggunakan 0.3% S + 1000 ppm P dan 0.5% S + 1000 ppm Padalah 43.65% dan 29.29%.Penelitian ini akan berfokus pada penyelesaian tantangan-tantangan dalammenentukan campuran kimia yang tepat berdasarkan uji karakteristik yangdilakukan. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi referensi untukmengembangkan Chemical Enhanced Oil Recovery (CEOR) di Indonesia danmenjadi salah satu sumber untuk meningkatkan pengetahuan khususnya bidangEOR.

V arious obstacles were found in the process of developing Enhanced OilRecovery (EOR) in Indonesia in terms of technical, regulatory and economicalaspects. After the screening process, chemical injection is a method that is verysuitable to be implemented on the K field located in South Sumatra. Surfactant andsurfactant-polymer solutions are chosen as chemical candidates for the K field.Surfactant solutions can reduce interface tension and free oil previouslytrapped in rock pores. In the laboratory, the characteristics of the surfactantsolution were assessed in five concentrations namely 0.05%, 0.1%, 0.3%, 0.5% and1%. The test consisted of compatibility test, interfacial tension measurement, phasebehavior test, thermal stability test, filtration test and spontaneous imbibition toobtain oil recovery value. Surfactant-polymer (SP) solutions were also formulatedbased on the results of the compatibility test and the interfacial tensionmeasurement that had been carried out on previous surfactant solutions.Through the testing carried out on surfactant solutions, a solution with aconcentration of 0.3% and 0.5% is a solution which is considered to have quitegood characteristics with lower phase microemulsion (Winsor II-). Both of thesesolutions can produce oil through spontaneous imbibition with an oil recoveryfactor of 78.07% and 73.77% respectively. The oil recovery factor obtained throughspontaneous imbibition on surfactant-polymer solutions using 0.3% S + 1000 ppmP and 0.5% S + 1000 ppm P was 43.65% and 29.29%.This research focuses on solving challenges in determining the mostfavorable chemical solutions based on the characteristic tests performed. Inaddition, this research can also be a reference for developing Chemical EnhancedOil Recovery (CEOR) in Indonesia and is one of the sources for increasingknowledge, especially in the EOR field.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?