DETAIL KOLEKSI

Analisis perbandingan cadangan pada lapangan AA saat sebelum dan setelah perencanaan optimasi dengan menggunakan metode decline curve


Oleh : Andini Amalia

Info Katalog

Nomor Panggil : 2361/TP/2014

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Asri Nugrahanti

Subyek : Reservoir

Kata Kunci : profit to investment, recovery factor, decline curve analysis

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TA_TM_07110036_8.pdf
2. 2014_TA_TM_07110036_7.pdf
3. 2014_TA_TM_07110036_6.pdf
4. 2014_TA_TM_07110036_5.pdf
5. 2014_TA_TM_07110036_4.pdf
6. 2014_TA_TM_07110036_3.pdf
7. 2014_TA_TM_07110036_2.pdf
8. 2014_TA_TM_07110036_1.pdf

D alam tugas akhir ini, analisis decline curve dilakukan untuk mengetahui perbandingan cadangan pada lapangan AA pada kondisi sebelum dan setelah perencanaan optimasi. Dari analisis decline curve ini akan diketahui lamanya umur sumur-sumur di lapangan AA agar mampu bertahan diproduksi hingga batas ekonominya. Selain itu akan didapatkan nilai estimated ultimate recovery, remaining reserve, dan recovery factor dari lapangan AA. Melihat recovery factor lapangan yang masih cukup kecil maka akan dilakukan perencanaan optimasi. Alasan penulis melakukan perbandingan cadangan ini untuk melihat apakah perencanaan optimasi yang akan dilakukan pada lapangan AA akan memberikan keuntungan pada perusahaan. Jika hasil optimasi menguntungkan, maka perencanaan optimasi disarankan untuk dilakukan. Lapangan AA hingga Desember 2013 memiliki 16 sumur yang aktif berproduksi yaitu WK-1, Wk-2, WK-4, WK-5, WK-6, WK-7, WK-8, WK-9, WK-10, WK-11, WK-12, WK-13, WK-14, WK-16, WK-17, dan WK-17 dan WK-18. Lapangan AA memiliki nilai Q ekonomi limit (Qe) sebesar 80 BPOD. Kumulatif produksi hingga Desember 2013 sebesar 1,909 MMSTB dengan rate terakhir sebesar 387 BPOD. Lapangan AA masih ekonomis diproduksikkan hingga Juli 2018. Dari analisis decline curve pada kondisi saat ini, didapatkan kumulatif produksi dari lapangan AA ini sebesar 2,20 MMSTB dan cadangan yang masih dapat diambil pada lapangan AA sebesar 0,29 MMSTB. Recovery factor lapangan AA untuk kondisi saat ini adalah sebesar 10,74%. Perencanaan optimasi yang akan dilakukan pada lapangan AA adalah dengan menambah interval perforasi pada 9 sumur. Setelah dilakukan analisis decline curve pada perencanaan optimasi lapangan AA didapatkan hasil bahwa nilai estimated ultimate recovery lapangan AA meningkat menjadi 2,51 MMSTB, remaining reserve lapangan AA menajdi 0,601 MMSTB. Sedangkan nilai recovery faktor lapangan AA menjadi 12,25%. Dilihat dari sisi ekonomi, perencanaan optimasi ini akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai pay out time yang cepat serta profit to investment ratio yang di atas 0.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?