Usulan penerapan synchronous manufacturing berdasarkan prinsip theory of constraints untuk mencapai rata-rata target produksi produk saniter pada PT. Surya Toto Indonesia, Tbk
P T Surya Toto Indonesia, Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam industri saniter yang menghasilkan berbagai macam produk saniter seperti kloset, wastafel, urinoir, serta accessories saniter. Penelitian difokuskan pada produk yang diproduksi dengan mesin "High Pressure " . Produk yang diproduksi dengan mesin "High Pressure "ini terdiri dari berbagai macam tipe yaitu Tipe L-34, L-220, L-230, LW-230, L-546, L-548, L-61 lCH, CE-7, SK-33. Penelitian terhadap produk ini dilakukan untuk bulan Maret 2005, karena pada bulan ini total permintaan terhadap produk saniter "High Pressure " sangat tinggi bila dibandingkan dengan bulan Januari, Februari, April dan Mei yaitu sebesar 27.969 unit.Proses produksi Saniter terdiri dari 7 buah stasiun kerja dengan jumlah total operasi 14 operasi. Akibat tidak samanya kapasitas dan waktu proses pada masing -masing operasi , menyebabkan terhambatnya aliran material dan terjadi penumpukan WIP (Work In Process) di beberapa operasi. Sehingga rata - rata target produksi per hari untuk bulan Maret yaitu sebesar 1332 unit tidak dapat tercapai . Hal ini dapat dilihat pada jumlah rata - rata output actual per hari pada bulan Maret 2005 yaitu 1216 unit. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diusulkan penerapan metode Drum-Buffer-Rope berdasarkan Prinsip Theory Of Constraints.Langkah pertama yang dilakukan dalam menerapkan metode Drum-Buffer Rope adalah melakukan perhitungan kapasitas yang dibutuhkan untuk tiap operasi, identifikasi constraints tiap operasi, dan tentukan besar time buffer untuk masing - masing constraints yang teridentifikasi . Setelah diperoleh time buffer untuk masing - masing skenario, maka dilakukan simulasi dengan software Promodel 4.0 sebagai bentuk visualisasi lantai produksi dan untuk memilih skenario terbaik penempatan time buffer. Skenario terbaik dipilih brdasarkan jumlah output yang paling besar dan waktu penumpukan WIP (work in process) terkecil. Proses yang menjadi constraint akan menjadi patokan utama ( drum beat ) yaitu pengatur ritme produksi dalammenjadwalkan suatu proses produksi berdasarkan time buffer yang dihasilkan . dan buat aliran komunikasi ( rope ) yang menghubungkan setiap proses untuk memberikan informasi bagaimana keadaan masing -masing prosesBerdasarkan pengolahan data dan simulasi yang dilakukan, proses yangtergolong kelompok CCR -Bottleneck adalah Drying, Dry Body Inspection, Glazure, dan Kama. Sedangkan proses yang tergolong CCR -Non Bottleneck adalah Gerinda. Skenario yang optimal untuk mencapai rata- rata target produksi adalah skenario I yaitu pemberian time buffer pada proses CCR - Bottleneck. Besarnya time buffer pada masing - masing proses adalah 15.49jam untuk proses Drying, 2.32 jam untuk proses Dry Body Inspection dan 3.57 jam untuk proses Glazure sedangkan untuk proses Kama/Firing dilakukan penambahan satu buah mesin.. Sehingga total time Buffer yang dihasilkan adalah sebesar 21.38 jam. Aplikasi Time buffer dilakukan dengan melakukan lembur dan penambahan shift kerja . Rope yang dihasilkan adalah sebanyak 4 buah yaitu Labelling-Glazure, Glazure-Dry Body Inspection, Dry Body Inspection-Drying dan Drying-Casting.
P T Surya Toto Indonesia, Tbk is a sanitary industry that produc es anykind of sanitary products, such as : closet, lavatory, urinoir and sanitary accessories. Research focused on sanitary product that produced by using " High Pressure " machine. This machine produces many kinds of type, they are : L-34, L-546, L-548, L-220, L-230, LW- 230, L-61 lCH, CE-7 and SK-33. research done in march 2005, because demand in this month was very highly from the other months like January , February, April and May. Which has total demand 27.969 units.Sanitary production process consist of 7 work stations with I 4 operations totally.Since there are differences in capacity and processing time of each process, the flow of materials are disturbed and pile of work in process ( WIP ) could happened at some operations. This situation causes the average target of daily production in March 2005 which was I 332 units could not be achieved, it could be shown by the average actual daily output in March 2005, which had 1216 units. Therefore, it is suggested to apply drum buffer-rope methode based on Theory of Constraints principle.Thefirst thing to do, when using Drum-Buffer-Rope method is being calculated the amount of capacity needed for every process, identify constraints of each process and calculate the size of initial time buffer for each constraints that has been identified After having size of time buffer for each scenario, simulated each scenario by using Promodel4.0 asform of visualization and to choose the best scenario location of time buffer. The best scenario selected based on largest total output and minimum time of pile work in process ( WIP). Process that becomes constraints will be main standard (drum beat) as a regulator rhythm of production in production schedulling based on time buffer that has been achieved And made communication flow (Rope ) which connecting each process and to ieform their awn condition.Based on the calculation and simulation, process that is classified CCR-Bottleneck group they are Drying, Dry Body Inspection, Glazure and Kama/Firing. Whereasprocess that is classified CCR -Non Bottleneck group is Gerinda. The optimal scenario to achieve production target is the first scenario, which gives time buffer at CCR-Bottleneck group process. Size of time buffer for each process has 15.49 hours for Drying, 2.32 hours for Dry Body Inspection and 3.57 hoursfor Glazure. Whereasfor Kama/Firing process added with 1 machine. So that, total time buffer for CCR-Bottleneck group has 21.38 hours. The application of time buffer isperformed with overtime and addition of working shift. There are 4 communication flows ( Rope ) which will be built, they are Labelling-Glazure, Glazure-Dry Body Inspection, Dry Body Inspection-Dtying and Drying-Casting.