Peran makromineral kalsium untuk mencegah osteoporosis pada lansia
K alsium adalah zat mineral yang berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi, dankalsium juga sangat berpengaruh dalam upaya pencegahan osteoporosis terutamapada lansia. Sumber kalsium utama adalah susu, ikan kering, kacang-kacangandan sayuran hijau. Kebutuhan Kalsium akan terpenuhi apabila makan makananseimbang setiap hari. Metabolisme kalsium dalam darah dipengaruhi olehbeberapa hormon metabolisme antara lain hormon paratiroid pembentuk sel danosteoklast dalam proses penyerapan tulang. Selain itu, vitamin D juga berperandalam meningkatkan efisiensi penyerapan kalsium di saluran cema. Hormonestrogen merupakan hormon seks pada wanita. Berkurangnya hormon estrogenketika menopause termasuk salah satu penyebab osteoporosis. Kejadianosteoporosis banyak terjadi pada usia 50 tahun dimana satu dari tiga wanita dapatmenderita osteoporosis. Untuk mencegah perlu dapat diberikan kalsium palingsedikit 1200 mg per hari. Selain itu, dapat juga mengkomsumsi obat-obatangolongan bifosfonat dan suntikan hormon estrogen, serta jangan dilupakansuplemen vitamin D.
C alcium is an important mineral which function in the formation of bone andteeth, and the vitality of muscle. The calcium is regulated by several hormonessuch as parathyroid hormone in the regulation of osteoclast, vitamin D in theprocess of bone regeneration, and the disturbance of calsium deficiency. In elderlywomen, especially postmenopausal women, a disorder named osteoporosis oftenhappen. This is caused by the diminished production of estrogen. The occurrenceof osteoporosis is high in the 5th decade in which 1 in 3n women can suffer fromosteoporosis, in order to prevent this disorder adequate suply of calcium by themeans of food such as soy milk, fish, and green injection and other bisfosfonatdrugs can be administered. Additional vitamin D supplementation should also begiven.