T etrasiklin merupakan golongan antibiotik yang dapat menyebabkan perubahan wama pada gigi. Keadaan ini disebut stain tetrasiklin. Diskolorasi yang terjadi bersifat permanen baik pada gigi sulung maupun padagigi tetap. Tetrasiklin dapat menembus barier plasenta. Pemberian tetrasiklin tidak dianjurkan pada usia kehamilan empat bulan dan pada anak di bawah usia delapan tahun. Pengendapan tetrasiklin terjadi pada saat proses kalsifikasi gigi. Endapan tetrasiklin lebih banyak ditemukan pada dentin daripada email sehingga stain lebih banyak pada dentin yang ditandai dengan adanya garis-garis fluoresensi kuning. Pengendapan ini terjadi karena adanya kelasi yang membentuk kompleks kalsium ortofosfat. Diskolorasi bervariasi mulai dari kunmg, kecoklatan, keabu-abuan atau lebih gelap lagi. Stain tetrasiklin dibagi menjadi empat derajat. Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk memperbaiki estetik dan mengembalikan fungsi mekanis. Tehnik bleaching, bonding vinir restorasi maupun mahkota tiruan merupakan altematif perawatan stain tetrasiklin.