P revalensi acne vulgaris pada remaja sangatlah tinggi, dimana acne vulgarismerupakan penyakit kulit yang sangat banyak terjadi dengan angka kejadianmencapai 80%-100% pada usia remaja. Acne vulgaris merupakan suatu penyakityang dapat menyebabkan efek buruk pada kehidupan seseorang sepertimenyebabkan ansietas dan efek psikologis lainnya. Terdapat beberapa faktor yangdapat menyebabkan munculnya acne vulgaris, salah satu dari faktor tersebut adalahasupan vitamin D, suatu prohormone steroid yang mempunyai fungsi anti-inflamasidan antimicrobial. Kurangnya asupan vitamin D pada masyarakat menjadi salahsatu faktor yang dapat menyebabkan terjadinya acne vulgaris pada remaja.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara asupan vitamin Ddengan acne vulgaris pada remaja.METODEPenelitian dilaksanakan menggunakan studi observasional dengan desain crosssectional yang diikuti oleh 183 remaja SMA islam Al-Azhar 3. Penelitian inidilaksanakan mulai bulan Oktober hingga Desember 2020. Data diambil denganmelakukan pengisian kuesioner Vitamin D Dietary Intake Questionnaire untukmengukur asupan vitamin D subjek serta pengambilan foto dan observasi wajahsubjek. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaanp<0.05.HASILSebanyak 73.2% subjek mengalami acne vulgaris, sebanyak 93.4% subjekmempunyai asupan vitamin D dalam kategori kurang dan hanya 6.6% subjekmempunyai asupan vitamin D dalam kategori cukup. Hasil uji statistik menunjukantidak terdapat hubungan yang bermakna antara karakteristik subjek dengan acnevulgaris. Terdapat hubungan bermakna antara asupan vitamin D dengan acnevulgaris pada remaja dengan p=0.003 (p<0.05).KESIMPULANTerdapat hubungan antara asupan vitamin D dengan acne vulgaris pada remaja.