K ehilangan gigi-gigi asli mengharuskan seseorang untuk menggunakan geligitiruan. Geligi tiruan akan mengembalikan fungsi dan estetik yang hilang seiringdengan hilangnya gigi asli. Pembuatan geligi tiruan khususnya geligi tiruanlengkap yang dapat mengembalikan fungsi dan estetik secara bersamaanseringkali tidak dapat tercapai. Namun dengan pemilihan konsep oklusi yang tepatstabilitas dan penampilan geligi tiruan yang estetik dapat dicapai secarabersamaan. Konsep oklusi lingualized merupakan metode penyusunan gigi yangmenggunakan gigi-gigi anatomis pada rahang atas yang memberikan tampilangeligi tiruan yang estetik. Dengan meniadakan kontak tonjol bukal gigi-gigianatomis rahang atas menjadikan adanya kontak tunggal antara tonjol palatal gigigigianatomis rahang atas dengan gigi-gigi non-anatomis rahang bawah. Tonjolpalatal disebut sebagai tonjol fungsional yang mengurangi benturan tonjol saatfungsi, sehingga pergeseran geligi tiruan terhadap jaringan pendukung dapatdikurangi. Kontak tunggal tonjol palatal juga memudahkan penyusunan danpenyesuaian geligi tiruan. Konsep oklusi lingualized memiliki indikasi yang luas,dimana dapat digunakan pada berbagai hubungan rahang, jaringan flabi, danterutama pada pasien dengan resorpsi tulang alveolar berlebih. Konsep oklusilingualized berprinsip menggeser jatuhnya tekanan oklusal lebih ke lingual daripuncak tulang alveolar, sehingga menambah kestabilan geligi tiruan. Jadipenggunaan konsep oklusi lingualized dalam penyusunan geligi tiruan lengkapdapat memberikan stabilitas dan penampilan geligi tiruan yang estetik secarabersamaan.