DETAIL KOLEKSI

"Wisata TAHURA, Sumatera Utara", an ecological approach for recreation, education and culture


Oleh : Silvia Christy Ginting

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2008

Pembimbing 1 : Zainuddin Noor

Pembimbing 2 : Hinijati Wijaya

Subyek : Landscape architecture;National parks and reserves

Kata Kunci : Taman Hutan Rakyat Bukit Barisa, eco-aesthetic

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2008_TA_SAL_08103019_Halaman-judul.pdf
2. 2008_TA_SAL_08103019_Bab-1.pdf
3. 2008_TA_SAL_08103019_Bab-2.pdf
4. 2008_TA_SAL_08103019_Bab-3.pdf
5. 2008_TA_SAL_08103019_Bab-4.pdf
6. 2008_TA_SAL_08103019_Bab-5.pdf
7. 2008_TA_SAL_08103019_Bab-6.pdf
8. 2008_TA_SAL_08103019_Daftar-pustaka.pdf
9. 2008_TA_SAL_08103019_lampiran.pdf

T aman Rutan Raya merupak:an kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan jenis asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetabuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa, budaya, pariwisata dan rekreasi. Pengelolaan Kawasan Taman Rutan Raya dilakukan oleh Pemerintah. Besarnya potensi yang dimiliki Taman Rutan Raya Bukit Barisan sebagai salah satu arboretum di Sumatera Utara menjadi alasan utama perancangan Taman Rutan Raya Bukit Barisan.Jarak antara Medan -Berastagi sejauh ± 60 km yang dapat ditempuh dalam wak:tu ± 2 jam menjadikan Tahura sebagai titik pemberhentian bagi pengunjung. Untuk itu, perancangan lansekap Tahura diupayakan dapat mengantisipasi kebutuhan pengunjung yaitu dengan merancang lansekap yang berwawasan lingkungan yang dapat bermanfaat sebagai tempat untuk rekreasi, pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang sesuai dengan potensi-potensi yang ada dan juga kondisi lingkungan sekitar, sehingga Tahura juga dapat dijadikan -sebagai sumber pendapatan daerah atau dengan kata lain sebagai generator daerah.Pendekatan dalam pengembangan perancangan Tahura disesuaikan dengan tema yang diambil, yaitu " Eco-aesthetic & Edu-culture " dengafi menggunakan bentuk bentuk sirkulasi yang alami, bebas, dan juga perancangan ruang yang terbentuk oleh vegetasi eksisting. Hal tersebut bermanfaat untuk menjaga kelestarian alam dan mempertahankan potensi yang ada sebagai pendukung dalam perancangan fasilitas lainnya dan dapat dimanfaatkan dalam pengembangan pendidikan dan kebudayaan.Dengan pendekatan tersebut, perancangan Tahura akan menjadi lebih bermanfaat bagi pengunjung sebagai salah satu objek wisata di Sumatera Utara yang menjadikan alarn sebagai daya tarik untuk berekreasi sekaligus meningkatkan pengetahuan dan kebudayaan.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?