DETAIL KOLEKSI

Perbaikan kualitas untuk meminimasi kecacatan produk hangtag dengan menggunakan metode six sigma pada PT X


Oleh : Amalia Fauziah

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Wawan Kurniawan

Pembimbing 2 : Elfira Febriani Harahap

Subyek : Production control;Six sigma (Quality control standard);Quality control - Product

Kata Kunci : six sigma, dmaic (define, measure, analyze, improve, control), fmea (failure mode effect analysis),

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_STI_063001800045_-Halaman-Judul.pdf 28
2. 2022_TA_STI_063001800045_Lembar-Pengesahan.pdf 6
3. 2022_TA_STI_063001800045_Bab-1_Pendahuluan.pdf 8
4. 2022_TA_STI_063001800045_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 30
5. 2022_TA_STI_063001800045_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf 20
6. 2022_TA_STI_063001800045_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf 106
7. 2022_TA_STI_063001800045_Bab-5_Kesimpulan.pdf 4
8. 2022_TA_STI_063001800045_Daftar-Pustaka.pdf 6
9. 2022_TA_STI_063001800045_Lampiran.pdf 16

P T X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri percetakan dansalah satu perusahaan label pertama di Indonesia. Perusahaan ini didirikan sejaktahun 1973 yang terletak di Tangerang, Banten. Salah satu produk yang banyakdiproduksi yaitu produk hangtag dengan presentase cacat sebesar 1,95% dengantoleransi 1% yang ditetapkan oleh perusahaan. Maka dari itu, perlu adanyaperbaikan kualitas dengan menggunakan metode Six Sigma dengan tahapan definedibuat menggunakan diagram SIPOC dan identifikasi Critical to Quality. Padatahap measure dilakukan pembuatan peta kendali P dan peta kendali C sertadilakukan perhitungan nilai DPMO dan tingkat sigma. Pada tahap analyze dibuatDiagram Pareto untuk menentukan jenis kecacatan terbesar dan jenis kecacatanterbesar yaitu pada cacat laminating dan tidak presisi. Kemudian pada tahap analyzedilakukan dengan menggunakan Diagram Ishikawa, dan FMEA untuk menentukanprioritas dari penyebab kegagalan berdasarkan nilai RPN yang tertinggi. Nilai RPNtertinggi adalah untuk jenis kegagalan laminating dengan nilai RPN sebesar 240serta pada cacat tidak presisi sebesar 210. Pada tahap improve dilakukan pemilihanusulan perbaikan menggunakan instruksi kerja dan SOP berdasarkan bobot tertinggiyang akan diimplementasikan pada tahap control. Usulan perbaikan yang akandiimplementasikan untuk perawatan mesin pada mesin cetak. Berdasarkanimplementasi yang dilakukan, adanya penurunan nilai DPMO yang cukupsignifikan yaitu dengan nilai DPMO sebelum implementasi yaitu sebesar 8.740 dansesudah implementasi sebesar 6.944 dan tingkat sigma sebelum adanyaimplementasi sebesar 2,49 sigma dan nilai tingkat sigma sesudah implementasisebesar 3,96 sigma serta adanya usulan perbaikan menggunakan pemeliharaanmesin laminating.

P T X is one of the companies engaged in the printing industry and one of the firstlabel companies in Indonesia. This company was founded in 1973 which islocated in Tangerang, Banten. One of the products that are widely produced ishangtag products with a percentage of defects of 1.95% with a tolerance of 1% setby the company. Therefore, it is necessary to improve quality using the Six Sigmamethod by determining the making of a SIPOC diagram and knowing Critical toQuality. At the measurement stage, the P control chart and C control chart aremade and the DPMO and sigma levels are calculated. At this stage, Paretodiagram analysis is made to determine the largest and most abundant types,namely laminating defects and imprecision. Then at the analysis stage, using theIshikawa Diagram, and FMEA to determine the priority of the causes of failurebased on the highest RPN value. The highest RPN value is for the type oflaminating failure with an RPN of 240 and for non-precision defects of 210. Atthe repair stage, proposals are selected using work instructions and SOPs based onthe highest weight that will be implemented at the control stage. Proposedimprovements to be implemented for machine maintenance on printing machines.Based on what was done, there was a significant decrease in the DPMO value,namely the DPMO value before implementation which was 8,740 and beforeimplementation was 6,944 and the sigma level before implementation was 2.49sigma and the sigma level value before implementation was 3.96 sigma and theproposal repair using laminating machine maintenance.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?