Gambaran frekuensi persistensi gigi sulung pada anak usia 6 - 12 : Kajian pada pasien anak di Klinik Pedodonsia RSGM FKG Usakti
G igi sulung atau gigi anak-anak adalah gigi yang mulai erupsi ketika manusia berumur 6-7 bulan setelah kelahiran dan erupsi sempurna pada umur 2,5 - 3 tahun. Selanjutnya gigi sulung akan digantikan dengan gigi pennanen penggantinya secara bertahap. Bila gigi sulung masih ada dalam lengkung rahang dan gigi pennanen penggantinya sudah tumbuh, maka keadaan ini disebut sebagai persistensi gigi. Tujuan penelitian ini adalab untuk mengetahui gambaran frekuensi persistensi gigi sulung pada anak usia 6-12 tahun berdasarkan jenis kelamin, regio gigi anterior posterior, serta rahang atas dan rahang bawah. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari rekam medik di Klinik Pedodonti RSGM FKG Usakti selama periode Januari 2014-Desember 2014. Sampel diperoleh sebanyak 112 (7,4%) anak yang terdiri dari 47 anak laki-laki (41,9%) dan 65 perempuan (58,1%). Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan disain cross sectional. Basil penelitian ini menunjukkan bahwa pada anak perempuan persistensi di regio anterior adalah 45 (64,3%) dan pada gigi posterior 25 (35,7%). Dilain pihakpersistensi gigi anterior pada anak laki-laki sebesar 28 (52,8%) dan 25 (47,2%) padagigi posterior. Selanj utnya persistensi pada rahang atas sebesar 31 (38,7%) dan rahang bawah sebesar 49 (61,3%) pada perempuan dan pada anak Jaki-Jaki 28 (48,3%) pada rahang atas dan 30 (57,2) pada rahang bawah. Kesimpulan: terdapat perbedaan frekuensi persistensi gigi pada anak laki-laki dan perempuan di Klinik Pedodontik RSGM FKG Usakti periode Januari sampai Desember 2014.
D eciduous teeth or the children's teeth are teeth that erupted when a human aged 6-7 months after birth and a perfect eruption at the age of 2.5 - 3 years. FUiihermore deciduous teeth are replaced by pennanent teeth gradually. When primary teeth are still there in the arches and the pennanent tooth replacement is already growing, then the condition is called as the persistence of the tooth. The aim of this study is to describe the frequency of the persistence of deciduous teeth in children aged 6-12 years by sex, region of the anterior posterior teeth, as well as the maxilla and mandible. The data used is secondary data obtained from medical records at the Hospital Clinic of Dentistry Usakti Pedodontic during the period January 2014 to December 2014. Samples were obtained a total of 112 (7.4%) children consisting of 47 boys (41.9%) and 65 women (58.1%). This study was an observational study with cross sectional design. The results showed that in girls persistency in the anterior region are 45 (64.3%) and the posterior teeth 25 (35.7%). On the other hand the persistence of anterior teeth in boys are 28 (52.8%) and 25 (47.2%) on posterior teeth. Furthermore, the persistence of the maxilla are 31 (38.7%) and mandible are 49 (61.3%) in women and the boys are 28 (48.3%) in the maxilla and 30 (57.2) on mandible. Conclusion: there are differences in the frequency of teeth on the persistence of boys and girls at the Hospital Clinic of Dentistry Pedodontics Faculty of Dentistry Usakti at period January to December 2014.