Hubungan berat badan lahir dengan erupsi gigi insisivus sentral sulung rahang bawah : kajian pada bayi usia 6-10 bulan (Laporan Penelitian)
P roses pertumbuhan dan perkembangan gigi merupakan proses fisiologis yangterjadi pada tubuh manusia termasuk pada anak-anak. Erupsi gigi merupakan salahsatu tahap penting dalam proses tumbuh kembang gigi. Waktu erupsi setiap gigiberbeda, sesuai usia dentalis yang normal. Gigi geligi pada rahang bawah umumnyaerupsi lebih dulu gigi geligi pada rahang atas. Banyak faktor yang didugamempengaruhi erupsi gigi salah satunya adalah, berat badan anak waktu lahir.Berdasarkan perhitungan CBR atau angka kelahiran kasar di Indonesia tahun 2010dan 2013 menghasilkan angka BBLR tinggi di Indonesia. Pada tahun 2004, penelitianNegar menunjukan bahwa terdapat hubungan Berat Badan Lahir Bayi dengan erupsigigi sulung pertama, akan tetapi pada penelitian Negar tahun 2005 dengan jumlahsampel yang berbeda pula menunjukan tidak terdapat hubungan Berat Badan LahirBayi dengan erupsi gigi sulung pertama. Beberapa kasus keterlambatan erupsi gigidapat menjadi salah satu tanda atau ciri dari suatu penyakit sistemik tertentu yangjuga disertai oleh beberapa gejala lain. Pada kasus osteoporosis berat ditinjau daribidang kedokteran gigi sering ditemukan adanya malformasi tumbuh kembang gigipada anak salah satunya adalah keterlambatan erupsi gigi sulung. Penelitian inidilakukan di Posyandu Kenanga Kampung Gusti Gang Kantong RT/ RW 04/ 15,Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Subjek dalam penelitianini sebanyak 30 orang bayi yang berusia 6-10 bulan. Hasil penelitian ini menunjukanterdapat 16 orang bayi yang telah mengalami erupsi gigi insisivus dan 14 orang bayibelum mengalami erupsi gigi dengan hanya 1 subjek yang memiliki Berat BadanLahir rendah ('2,500 gram) dan 29 subjek lainnya memiliki Berat Badan LahirNormal (<2,5()0 gram), diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam penelitianselanjutnya. Data yang diperoleh di olah menggunakan perhitungan statistik korelasiSpearman yang menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat perbedaanantara Berat Badan Lahir dengan erupsi gigi insisivus sulung sentral rahang bawah.
T he process of growth and development of teeth is a physiological process thatoccurs in human body, including in childrens. Tooth eruption is important in growthprocess of teeth. Eruption time of each tooth is different, based on normal time oferuption. The teeth on the lower jaw usually erupt before the teeth in the upper jaw.Many factors are thought to affect tooth eruption, one of them is the child's BirthWeigth. Based on the CBR calculation or crude birth rate in 2010 and 2013 resultedin a high number of low birth weight in Indonesia. In 2004, Negar research showedthere have a relationship between birth weight and eruption of first primary teeth, butin research Negar 2005 with the number of different samples showed no correlationbetween birth weight and eruption of first primary teeth. Some cases of delay tootheruption may be one sign or characteristic of a certain systemic diseases that are alsoaccompanied by several other symptoms. In cases of severe osteoporosis in terms ofthe field of dentistry often found their developmental malformations of teeth inchildren is delay of the eruption of primary teeth. The study was done in PosyanduKenanga Kampung Gusti Gang Kantong RT / RW 04/15, Pejagalan Village,Penjaringan District. The subject of this study were 30 infants aged 6-10 months. Theresult of this study were 16 infants have experienced the eruption of incisors and 14infants have not experienced tooth eruption there is only one subject who had a LowBirth Weight ( > 2,500 gram) and 29 other subject have Normal Birth Weight (<2,500 gram), this research is expected to help in future research. Data were analyzedusing correlation Spearman statistic calculation shows there is no correlation betweenBirth Weight with tooth eruption of the primary lower central incisors.