Hubungan berat badan lahir dengan kejang demam pada balita
K ejang demam merupakan kasus kejang yang sering terjadi pada anak anak, terjadi pada 2% sampai 5% anak anak yang berusia 6 bulan sampai 5 tahun. Penyebab kejadian kejang demam sampai saat ini masih belum dapat diketahui secara pasti. Adapun faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya risiko kejang demam yaitu, faktor demam, usia, riwayat keluarga, dan riwayat prenatal, riwayat perinatal. Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan keterkaitan antara berat badan lahir dengan kejang demam. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk memahami pengaruh berat badan lahir dengan kejang demam pada Balita. Penelitian menggunakan studi analitik observasional dengan desain Cross Sectional yang menganalisis 145 data balita demam di RSUD Dumai, Riau pada Januari-Desember 2015. Data diambil dalam bentuk lembaran rekam medik pasien yang meliputi jenis kelamin, usia, berat badan lahir balita. Analisis data dilakukan dengan program SPSS for Windows versi 21.0 dengan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0.05.HASILHasil menunjukkan dari 145 data balita yang mengalami demam, terdapat 79 balita yang mengalami kejang demam. Balita yang terbanyak mengalami kejang demam adalah laki laki (30.3%). 50 balita masuk dalam kategori risiko tinggi yaitu < 24 bulan ( 34.5%) dan 74 balita memiliki berat badan lahir normal dan berat badan lahir lebih (51.0%). Analisis Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan lahir dengan kejang demam pada Balita (p=0,352). Penelitian ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan lahir dengan kejang demam pada Balita.
F ever seizures are cases of seizures that often occur in children, occurring in 2% to 5% of children aged 6 months to 5 years. The cause of the occurrence of febrile seizures is still unknown. The factors that play a role in the risk of febrile seizures are, fever factor, age, family history, and prenatal history, perinatal history. Several studies have shown a difference in the relationship between birth weight and febrile seizures. Therefore, research needs to be done to understand the effect of birth weight with febrile convulsions on toddlers. The study used an observational analytic study with Cross Sectional design which analyzed 145 data of toddler fever in Dumai Hospital, Riau from January to December 2015. Data were taken in the form of patient medical record sheets which included gender, age, underweight birth weight. Data analysis was carried out with the SPSS for Windows version 21.0 with the significance level used by 0.05.HASIL Results showed that from 145 data of toddlers who had a fever, there were 79 toddlers who experienced febrile seizures. Toddlers who experienced the most febrile seizures were male (30.3%). 50 toddlers included in the high risk category, which was <24 months (34.5%) and 74 children under five had normal birth weight and more birth weight (51.0%). Chi-Square analysis showed no significant relationship between birth weight and febrile convulsions in children under five (p = 0.352). This study showed no significant relationship between birth weight and febrile seizures in infants.