DETAIL KOLEKSI

Perancangan defence scheme pada sistem kelistrikan Kalimantan Selatan dan Tengah


Oleh : Muhammad Rizky Syaban

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Syamsir Abduh

Pembimbing 2 : Ishak Kasim

Subyek : Electric power distribution;Electrical engineering

Kata Kunci : under frequency relay, load relief, frequency drop

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_STE_06212011_Halaman-Judul.pdf 11
2. 2016_TA_STE_06212011_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2016_TA_STE_06212011_Bab-1_Pendahuluan.pdf 4
4. 2016_TA_STE_06212011_Bab-2_Teori-Dasar.pdf
5. 2016_TA_STE_06212011_Bab-3_Sistem-Kelistrikan.pdf
6. 2016_TA_STE_06212011_Bab-4_Simulasi-Pelepasan.pdf
7. 2016_TA_STE_06212011_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2016_TA_STE_06212011_Daftar-Pustaka.pdf 1
9. 2016_TA_STE_06212011_Lampiran.pdf

D engan meningkatnya pertumbuhan penduduk yang semakin pesat dan pertumbuhan ekonomi yang semaldnmeningkat di kawasan Kalimantan Selatan dan Tengah, menyebabkan kebutuhan energi listrik semakin besar. Pada sistem kelistrikan Kalimantan Selatan dan Tengah, frekuensi merupakan salah satu indikator dari keseimbangan antara daya yang dibangkitkan dengan total beban sistem. Frekuensi sistem akan turun bila terjadi kekurangan pembangkitan atau kelebihan beban. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan rancangan skema pertahanan (defence scheme) jika terjadi penurunan frekuensi yang mengakibatkan pembebanan lebih pada sistem kalimantan selatan dan tengah,mengetahui cara pengaturan rele frekuensi (under frequency relay) untuk memaksinnalkan besarnya beban yang dilepas agar tidak terjadi pernadaman total. Metode yang dilakukan pada penelitian ini jika pasokan melebild beban maka beban hares dikurangi secara otomatis dengan pelepasan beban (Load shedding) dengan mencrounakan rele frekuensi (under frequency relay), untuk mencegah penurunan frekuensi dan mengembalikannya ke kondisi frekuensi yang normal. Hasil yang didapat dari penelitian skema pelepasan beban akibat penurunan frekuensi pada sistem Kalimantan Selatan dan Tengah adalah sebagai berikut : Pada skenario Luar Waktu Beban Penuh (LWBP) beban yang diamati pada grid SEBAR, ULIN 4, RANTAU 5, AMTAI, SELAT 5 mengalami penurunan frekuensi mencapai 48.872 Hz, 49.724 Hz, 48.895 Hz, 48.584 Hz dan 48.998 Hz sehingga hares dilakukan pelepasan beban sedangkan pada skenario Waktu Beban Puncak (WBP) beban yang diamati pada grid SEBAR, ULIN 4, RANTAU 5, AMTAI, SELAT 5 mengalami penurunan frekuensi mencapai 48.945 Hz, 49.736 Hz, 49.831 Hz, 48.782 Hz.

W ith the increasing rapid population growth and increasing economic growth in the South and Central Kalimantan region, the demand for electrical energy is getting bigger. In the South and Central Kalimantan electricity system, frequency is one indicator of the balance between the power generated and the total system load. The system frequency will drop in case of under-generation or overload. The purpose of this study is to determine the design of a defense scheme in the event of a decrease in frequency which results in overloading the South and Central Kalimantan system, to find out how to adjust the frequency relay (under frequency relay) to maximize the amount of load released so that total submergence does not occur. The method used in this study if the supply exceeds the load, the load must be reduced automatically by load shedding by using an under frequency relay, to prevent a decrease in frequency and return it to a normal frequency condition. The results obtained from the study of the load shedding scheme due to a decrease in frequency in the South and Central Kalimantan system are as follows: In the Outside Full Load Time (LWBP) scenario the load observed on the SEBAR, ULIN 4, RANTAU 5, AMTAI, SELAT 5 grids has decreased frequency reached 48,872 Hz, 49,724 Hz, 48,895 Hz, 48,584 Hz and 48,998 Hz so that load shedding had to be carried out while in the Peak Load Time (WBP) scenario the load observed on the SEBAR, ULIN 4, RANTAU 5, AMTAI, SELAT 5 grids experienced a decrease in frequency of up to 48,945 Hz, 49,736 Hz, 49,831 Hz, 48,782 Hz.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?