Analisis zona gerakan tanah dan zona evakuasi menggunakan SIG daerah Kauman, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.
K ejadia longsor yang terjadi beberapa kali dan banyaknya korban akibat longsor, menunjukkan pentingnya memetakan zonasi kerentanan gerakan tanahserta menyiapkan lokasi evakuasi longsor. Tidak semua lokasi rentan terhadapgerakan tanah dan tidak semua lokasi dapat digunakan sebagai tempat evakuasi.Untuk itu penentuan tempat yang aman perlu dipetakan untuk membantu penentuanlokasi evakuasi ketika terjadinya bencana gerakan tanah. Tujuan penelitian iniadalah mengetahui zona kerentanan gerakan tanah, mengetahui zona yang rawanbencana, serta menetukan zona evakuasi bencana gerakan tanah. Metode dibuatdengan menggunakan asumsi dan pendekatan-pendekatan dalam Sistem InformasiGeografis (SIG) serta menggunakan metode SNI (Standar Nasional Indonesia)untuk menetukan zona rentan gerakan tanah. Hasil penelitian dilakukan denganmetode analisis spasial dengan menggunakan beberapa data yaitu peta geologi,kemiringan lereng, tata guna lahan, dan curah hujan untuk menetukan zonakerentanan gerakan tanah, lalu menggunakan peta tata guna lahan, pola aliransungai, dan zona kerentanan gerakan tanah untuk menentukan zona evakuasi.Berdasarkan analisis pada data Daerah Kauman, Kecamatan Kaliwiro, KabupatenWonosobo, Provinsi Jawa Tengah menunjukkan pembagian zona gerakan tanahpada daerah dapat dibagi menjadi 5 (lima) kelas yaitu : zona kerentanan sangatrendah, zona kerentanan rendah, zona kerentanan sedang, zona kerentanan tinggi,zona kerentanan sangat tinggi. Pada daerah penelitian zona yang paling dominanadalah zona kerentanan sedang. Setelah terbuatnya peta zona evakuasi bencanagerakan tanah dapat diketahui pada daerah Sawangan Kidul, Sabrang Bawah,Temanggung, Ngemplak, Benawi, dan Bendungan mempunyai potensi dijadikanzona evakuasi bencana gerakan tanah.
L and movement which occurred several times and the number of victimsdue to landslides, shows the importance of mapping the zoning vulnerability of theground movement and preparing the landslide evacuation site. Not all locations arevulnerable to ground movement and not all locations can be used as evacuationsites. For this reason, the determination of a safe place needs to be mapped to helpdetermine the location of the evacuation when a land movement disaster occurs.The purpose of this research is to find out the land movement vulnerability zone,find out the disaster prone zone, and determine the land movement disasterevacuation zone. The method is made by using assumptions and approaches inGeographic Information Systems (GIS) and using the SNI (Indonesian NationalStandard) method to determine the vulnerable zone of land movement. The resultsof the study were conducted using spatial analysis methods using some data, namelygeological maps, slope, land use, and rainfall to determine the vulnerability zoneof land movement, then using land use maps, river flow patterns, and soil movementsusceptibility zones to determine evacuation zone. Based on the analysis of theKauman Region data, Kaliwiro District, Wonosobo Regency, Central JavaProvince shows that the division of land movement zones in the area can be dividedinto 5 (five) classes, namely: very low vulnerability zones, low vulnerability zones,medium vulnerability zones, high vulnerability zones, very high vulnerability zone.In the study area the most dominant zone is the zone of moderate vulnerability. Aftermaking a map of the ground movement disaster evacuation zone can be known inthe areas of Sawangan Kidul, Sabrang Bawah, Temanggung, Ngemplak, Benawi,and Bendungan has the potential to be a land movement disaster evacuation zone