Hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian damensia pada laki-laki usia 50-70 tahun
M erokok merupakan sebuah kebiasaan bagi masyarakat secara luas khususnya pada laki-laki tua yang dapat membahayakan kesehatan tubuh, rokok sendiri mempunyai bahan yang berbahaya seperti tar dan nikotin,tar dan nikotin dalam rokok dapat merubah jaringan vaskuler di bagian otak manusia, kerusakan jaringan ini menyebabkan salah satunya gangguan kognitif atau biasa disebut cognitive impairment atau biasa disebut dengan demensia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian demensia . Penelitian dilakukan pada 94 orang laki-laki usia 50-70 tahun pada bulan Desember 2017 di kelurahan Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta barat. metode yang digunakan adalah analisis observasional dengan pendekatan potong silang ( cross sectional ). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisionerMini Mental State Examination ( MMSE) untuk mengukur derajat demensia dan kuisioner index brinkman untuk mengukur derajat perokok seseorang . Data yang di dapatkan dianalisis dengan uji korelasi spearman. Dari uji korelasi spearman menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian demensia (r=0.089) (p=0,557),Hasil korelasi menunjukan nilai positif lemah, artinya hubungannya hanya sangat sedikit, bias dibilang tidak ada. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara kebiasaan merokok dan demensia .
S moking is a habit for the community at large, especially for older men who can endanger the health of the body, cigarettes themselves have dangerous ingredients such as tar and nicotine, tar and nicotine in cigarettes can change vascular tissue in parts of the human brain, causing tissue damage only cognitive impairment or commonly called cognitive impairment or commonly referred to as dementia. This study aims to determine the relationship between smoking habits and the incidence of dementia. The study was conducted on 94 men aged 50-70 years in December 2017 in the village of Tomang, Grogol Petamburan, West Jakarta. The method used is observational analysis with cross sectional approach. The instrument used in this study was the Mental State Examination (MMSE) questionnaire to measure the degree of dementia and the brinkman index questionnaire to measure the degree of someone smoker. The data obtained was analyzed by spearman correlation test. From the Spearman correlation test states that there is no correlation between smoking habits and the incidence of dementia (r = 0.089) (p = 0.557), the correlation results show a weak positive value, meaning that the relationship is only very few, can be said to be nonexistent. Based on the results of the research that has been done, it can be concluded that there is no statistically significant relationship between smoking habits and dementia.