Analisis zonasi gerakan tanah dengan sig menggunakan klasifikasi pvmbg, daerah karang tengah, kecamatan babakan madang, bogor, jawa barat
P enelitian ini dilakukan di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor,Jawa Barat. Menurut buku Indeks Resiko Bencana Indonesia (IRBI) yangditerbitkan oleh BNPB pada tahun 2020, Kabupaten Bogor menerima skor 24,yang menunjukkan bahwa kota tersebut berada pada tingkat risiko yang tinggiterhadap bencana alam umum yang dikenal sebagai gerakan tanah. Oleh karenaitu, evaluasi jenis kerentanan gerakan, jenis gerakan tanah, dan kesesuaiannyadengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan tutupan lahan saat ini sangatpenting. Dalam penelitian ini, peta zonasi kerentanan gerakan tanah dibuat denganmenggunakan jenis batuan, jarak sesar, tekstur tanah, kedalaman solum tanah,kemiringan lereng, arah hadap lereng, dan curah hujan. Pusat VulkanologiMitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumpulkan data danmengklasifikasikannya sesuai dengan klasifikasi zona kerentanan gerakan tanahyang dikeluarkan pada tahun 2015. Selain itu, data ini diolah ke dalam bentukdigital dan digabungkan dengan program Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasilpenelitian menunjukkan bahwa terdapat lima kelas kerentanan gerakan tanah,mulai dari yang terluas hingga yang paling rendah. Kelas-kelas ini terdiri atasgerakan tanah rotasi atau mendatar (rotasional slide), gerakan translasi(translational slide), dengan material tanah (soil), dan gerakan jatuhan (fall)dengan material batuan (rock). Berdasarkan overlay peta kerentanan gerakantanah dengan peta RTRW maka terdapat 33 zona dengan kelas kerentanangerakan tanah sangat tinggi kawasan hutan produksi terbatas merupakan zonaterluas pada hasil overlay ini sedangkan overlay peta kerentanan gerakan tanahdengan tutupan lahan terdapat 29 zona dengan kelas kerentanan gerakan tanahsangat tinggi dengan tutupan lahan hutan rimba merupakan zona terluas pada hasiloverlay ini.
T his research was conducted in Babakan Madang Subdistrict, BogorRegency, West Java. According to the Indonesian Disaster Risk Index (IRBI) bookpublished by BNPB in 2020, Bogor Regency received a score of 24, indicatingthat the city is at high risk for general natural disasters known as landslides.Therefore, evaluating the types of landslide vulnerabilities, the types of landslides,and their suitability with the Regional Spatial Plan (RTRW) and current landcover is very important. In this study, a landslide vulnerability zoning map wascreated using rock type, fault distance, soil texture, soil solum depth, slopegradient, slope aspect, and rainfall. The Center for Volcanology and GeologicalDisaster Mitigation (PVMBG) collected and classified the data according to thelandslide vulnerability zone classification issued in 2015. Additionally, this datawas processed into digital form and combined with Geographic InformationSystem (GIS) software. The results of the study show that there are five classes oflandslide vulnerability, ranging from the widest to the lowest. These classesconsist of rotational slide, translational slide with soil material, and fall with rockmaterial. Based on the overlay of the landslide vulnerability map with the RTRWmap, there are 33 zones with very high landslide vulnerability, with the limitedproduction forest area being the widest zone in this overlay. Meanwhile, theoverlay of the landslide vulnerability map with land cover shows 29 zones withvery high landslide vulnerability, with jungle forest cover being the widest zone inthis overlay.