Refluks laringofaring: tinjauan diagnosis dan tatalaksana
R efluks laringofaring adalah aliran balik asam lambung yang menyebabkaninflamasi pada mukosa laring, menimbulkan gejala ekstraesofageal seperti suaraserak, berdehem, batuk kronik, kesulitan bernapas, sensasi mengganjal ditenggorok, dan rasa panas pada bagian dada ataupun nyeri dada yang berhubungandengan refluks laringofaring. Tinjauan pustaka ini bertujuan untuk mengevaluasipenelitian terkini mengenai faktor risiko, manifestasi klinis, patofisiologi, terlebihdalam mendiagnosis dan tatalaksana refluks laringofaring. Sumber yang digunakanyaitu jurnal, artikel, buku ajar, internet, dan disertasi. Metode yang digunakan yaitumeninjau dari penelitian terbaru yang telah dipublikasi dikumpulkan dari sumberyang valid mengenai faktor risiko, manifestasi klinis, patofisiologi, diagnosis, dantatalaksana RLF, kemudian dievaluasi tiap penelitian untuk merangkum penelitianterbaru mengenai refluks laringofaring.Penelitian terbaru telah dilakukan untuk memahami refluks laringofaringdan membedakan dengan penyakit refluks gastroesofageal. Meskipun banyakpenelitian telah menjelaskan mengenai faktor risiko, manifestasi klinis,patofisiologi, diagnosis, dan tatalaksana, masih terdapat kontroversial. Hasil daripenelusuran kajian pustaka ini yaitu, kuesioner Reflux Symptoms Index (RSI) danlaringoskopi tidak langsung dengan Reflux Finding Score (RFS) digunakan untukmendiagnosis refluks laringofaring dengan spesivisitas, sensitivitas yang tinggi dankurang invasif. Penggunaan Oropharyngeal pH Monitoring dengan Dx-pH sebagaialat diagnosis RLF masih terdapat banyak kontroversial, walaupun alat inimemiliki nilai sensitivitas dan spesivisitas yang tinggi. Tata laksana denganmodifikasi pola makan dan kebiasaan seperti menghindari berbicara selagi makan,dan makan secara perlahan serta pengobatan berupa Proton Pump Inhibitor (PPI)dapat meningkatkan perbaikan gejala RLF dengan baik. Penelitian telahmenunjukan hasil yang berbeda dalam keberhasilan penggunaan masing-masingjenis obat dalam terapi PPI. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menjelaskanpermasalahan ini.
L aryngopharyngeal reflux is a retrograde flow of gastric contents resultingin inflammation of laryngeal mucosa induce extraesophageal symptoms such ashoarseness, throat clearing, excess throat mucus, difficulty swallowing, chroniccough, breathing difficulties, globus pharyngeus, and heartburn or chest painrelated to laryngopharyngeal reflux. This literature review aim to reviewed currentstudies about risk factors, clinical presentation, pathophysiology, and especially todiagnose and treat of laryngopharyngeal reflux. The data sources use journal,article, textbook, internet, and disertation. Methods used recent published studiescollected from valid sources about LPR risk factors, clinical presentation,pathophysiology, diagnosis, and treatment thereafter reviewed of each studies tosummarize latest research about laryngopharyngeal reflux.Recent studies have been conducted to understand laryngopharyngeal refluxand differentiated it with gastroesophageal reflux. Thus many studies haveexplained about risk factors, clinical presentation, pathophysiology, diagnosis, andtreatment, there are still controversial about this issues. Results of this literaturereview, diagnosis of laryngopharyngeal reflux use Reflux Symptoms Index (RSI)questionnaire and laryngoscopy indirect with Reflux Finding Score (RFS) that havehigh sensitivity, specificity and less invasive. There’s still controversial ofOropharyngeal pH Monitoring with Dx-pH with high sensitivity and specificity asdiagnosis tools of LPR. Treatment with dietary and behavioral modifications suchas avoid talking when eating, and eating slowly along with medication of ProtonPump Inhibitors (PPI) can improve LPR symptoms well. Studies havedemonstrated different results in efficacy of each medication in PPI therapy. Afurther study should be necessary to clear about this issues.