Korelasi antara kedalaman sinus frontalis dan tingkat maturasi vertebrae cervicalis : Kajian pada sefalogram lateral kelompok ras deutro melayu usia 8-18 tahun di Jakarta Barat
L atar belakang: Perawatan ortodonti sebagai penatalaksanaan maloklusi memerlukan rencana perawatan yang tepat, salah satunya mengevaluasi maturasi skeletal. Radiografi tulang tangan merupakan cara yang paling umum digunakan untuk mengevaluasi maturasi skeletal sebelum perawatan ortodonti. Namun, radiografi tulang tangan dapat meningkatkan paparan radiasi sehingga alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan mengevaluasi tingkat maturasi vertebrae cervicalis. Meskipun demikian, tingkat maturasi vertebrae cervicalis memiliki subjektivitas yang tinggi. Sementara itu, diketahui bahwa terdapat hubungan antara kedalaman sinus frontalis dan tingkat maturasi vertebrae cervicalis. Tujuan: Untuk mengetahui korelasi antara kedalaman sinus frontalis dan tingkat maturasi vertebrae cervicalis pada ras Deutro Melayu. Metode: Mengukur kedalaman sinus frontalis menggunakan metode Erturk dan menentukan tingkat maturasi vertebrae cervicalis menurut Baccetti pada 100 sefalogram lateral kelompok ras Deutro Melayu usia 8-18 tahun di Jakarta Barat. Uji korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui korelasi antara kedalaman sinus frontalis dan tingkat maturasi vertebrae cervicalis. Hasil: Diperoleh adanya korelasi antara kedalaman sinus frontalis dan tingkat maturasi vertebrae cervicalis menunjukkan korelasi denan nilai p = 0,003 dan nilai r = 0,291. Kesimpulan: Penelitian ini memperoleh kesimpulan bahwa terdapat korelasi antara kedalaman sinus frontalis dan tingkat maturasi vertebrae cervicalis.
B ackground: The evaluation of skeletal maturity in orthodontic treatment planning is needed. Handwrist radiograph has been used as the standard for evaluating skeletal maturity in orthodontic. However, it increases the radiation exposure. Thus, cervical vertebrae maturation stage is used as an alternative to asses skeletal maturity. Nevertheless, CVM stage shows high subjectivity in evaluating skeletal maturity. In a recent investigation, it is concluded that there is correlation between frontal sinus width and cervical vertebrae maturation stage. Aim: To investigate the correlation between frontal sinus width and cervical vertebrae maturation stage in Deutro-Malay. Method: The analytic observational with cross sectional study evaluated lateral cephalograms of 100 subjects aged 8-18 years old in West Jakarta. The frontal sinus width was assesed using Erturk’s method while CVM was evaluated using Bacetti’s method. The spearman test was applied to asses the correlation between frontal sinus width and CVM stage. Result: There is a correlation between frontal sinus width and CVM stages with p value = 0,003 and r value = 0,291. Conclusion: The frontal sinus width does not increase as CVM increases yet frontal sinus width and CVM stage shows correlation. Therefore, frontal sinus width can be used to evaluate skeletal maturity for orthodontic purposes.