Pencabutan molar kedua sebagai alternatif dalam perawatan ortodontik dan pengaruhnya terhadap impaksi molar ketiga
P erdebatan mengenai perlu atau tidaknya pencabutan gigi dalam perawatan ortodontik telah berlangsung sejak lama hingga sekarang ini. Gigi premolar merupakan gigi yang paling sering dicabut dalam perawatan ortodontik, namun gigi lainnya juga dapat dipertimbangkan untuk dicabut misalnya molar kedua, meskipun hal ini masih kontroversial. Pencabutan molar kedua dapat memperbaiki crowding di daerah posterior dan mengurangi kemungkinan terjadinya impaksi molar ketiga. Hal ini dapat menguntungkan apabila bentuk dan ukuran molar ketiga normal, mahkotanya telah terbentuk sebagian atau sempurna dan tonjol-tonjolannya dapat diidentifikasi. Tujuan pembahasan ,ni untuk mengemukakan waktu pencabutan, indikasi, kontraindikasi, serta keuntungan dan kerugian pencabutan molar kedua.
T he extraction-non extraction debate is one of the earliest and most lasting philosopic controversies of dental practice. In Orthodontic treatment, premolar is the tooth sacrificed in most extraction cases, but almost every tooth has been considered for extraction. The subject of second molar extraction has provoked some lively debate in recent years. Second Molar extraction can relieves crowding in the posterior part of the arch and it decreases the number of third molar impaction. It can be used to advantage where third molars are present, normal in size and shape, fairly upright, the crown partially or fully formed, and the cusps clearly identified The purpose of this study is to present timing, indications, contraindications, advantage and disadvantage of second permanent molars extraction.