Gambaran tingkat kebutuhan perawatan orthodonti pada anak usia 9-11 tahun: Kajian pada Murid SDN 07 Grogol, Jakata Barat (Laporan penelitian)
P revalensi maloklusi masih sangat tinggi di Indonesia yaitu sekitar 80% dari jumlah penduduk. Oleh karena itu, maloklusi seharusnya dicegah ataupun ditangani karena jumlah dan keparahan maloklusi akan terus meningkat. Saat ini tingkat kebutuhan perawatan ortodonti bisa diidentifikasi. Indeks untuk mengukur kebutuhan perawatan ortodonti diantaranya adalah Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi tingkat kebutuhan perawatan ortodonti pada anak usia 9-11 tahun di SDN 07 Grogol Jakarta Barat. Penelitian ini bersifat deskriptif, dilakukan pemeriksaan intra oral menggunakan Dental Health Component IOTN. Hasil penelitian menunjukkan 59,5% subjek yang tidak membutuhkan perawatan ortodonti, 33,1% sedikit membutuhkan perawatan ortodonti, 4,9% borderline need, 2,5% membutuhkan perawatan ortodonti dan tidak ditemukan subjek pada tingkat sangat membutuhkan perawatan ortodonti.
T he prevalence of malocclusion is still very high in Indonesia which is about 80% of the population. Therefore, malocclusions should be prevented or dealt with because of the number and severity of malocclusion will continue to rise. The current level of the orthodontic treatment needs can be identified. Index to measure the needs of orthodontic treatment is the Index of Orthodontic Treatment Need (IOTN). This study aims to determine the prevalence rate of orthodontic treatment need in children aged 9-11 years in 07 SDN Grogol, West Jakarta. This is a descriptive study, intra-oral examination using the Dental Health Component IOTN. The results showed 59.5% of the subjects who no need orthodontic treatment, 33.1% little need of orthodontic treatment, borderline need 4.9%, 2.5% need of orthodontic treatment and not found the subject at a rate great need of orthodontic treatment.