Pengaruh konsumsi probiotik lactobacillus reuteri atcc 55730 terhadap jumlah porphyromonas gingivalis pada saliva pasien dengan perawatan ortodontik cekat : Kajian pada pasien dengan perawatan ortodontik cekat (Laporan Penelitian)
P enyakit gigi dan mulut yaitu karies dan penyakit periodontal merupakan penyakit yang memiliki prevalensi tinggi di Indonesia. Penyakit periodontal sendiri merupakan salah satu penyebab utama dari kehilangan gigi pada usia dewasa. Perawatan ortodonti cekat merupakan faktor resiko dari penyakit periodontal dimana terjadi akumulasi plak yang dikarenakan bertambahnya tempat untuk retensi dari plak seperti brackets, archwires, dan bands, dan dapat menggangu pemeliharaan oral hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Lactobacillus reuteri ATCC 55730 terhadap jumlah Porphyromonas gingivalis pada saliva pasien dengan alat ortodonti cekat. Pada penelitian ini terdapat 8 subjek penelitian yang diambil salivanya sebanyak 2 kali yaitu sebelum mengkonsumsi probiotik dan 2 minggu setelah mengkonsumsi probiotik dalam bentuk tablet hisap yang dikonsumsi setiap hari selama 2 minggu setelah sarapan dan menyikat gigi. Setelah pengambilan sampel saliva, dilakukan kuantifikasi menggunakan Real-Time PCR dengan kimia flouresensi SYBR Green untuk mengetahui jumlah bakteri Porphyromonas gingivalis dalam sampel tersebut. Hasil penelitian ini menunjukan adanya penurunan jumlah Porphyromonas gingivalis pada sampel saliva setelah konsumsi probiotik selama 2 minggu. Data hasil penelitian ini kemudian diuji menggunakan uji normalitas dan uji t berpasangan. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa konsumsi Lactobacillus reuteri ATCC 55730 dapat mengurangi jumlah Porphyromonas gingivalis pada saliva pasien dengan perawatan ortodonti cekat.
P eriodontal disease has a high prevalence in Indonesia. Periodontal disease itself is one of the main causes of tooth loss in adults. Fixed orthodontic therapy is a risk factor for periodontal disease where plaque accumulated because of the increases in the retention areas such as brackets, archwires, and bands, and disrupting the oral hygiene maintenance. This study aims to investigate the effect of Lactobacillus reuteri ATCC 55730 to Porphyromonas gingivalis counts in the saliva of patients undergoing orthodontic treatment with fixed appliance. In this study, the salivary sample of total 8 patients were collected 2 times, before probiotics consumption and 2 weeks after probiotics consumption in the form of lozenges which consumed every day for 2 weeks after breakfast and a toothbrush. Subsequently, a quantification using Real-Time PCR with SYBR Green chemistry fluorescence was applied to analyze the level of Porphyromonas gingivalis bacteria in the sample. The results of this study showed a decreased in the number of Porphyromonas gingivalis in saliva samples after consumption of probiotics for 2 weeks. Data from this study were tested using normality test and paired t test. Based on these results, it can be concluded that the consumption of Lactobacillus reuteri ATCC 55730 can reduce the number of Porphyromonas gingivalis in the saliva of patients with fixed orthodontic treatment.