S tabilitas merupakan kunci keberhasilan perawatan ortodonti dapat diperoleh dari mempertahankan lengkung gigi awal sebelum perawatan. Dimensi lengkung gigi yang mencakup panjang, lebar dan bentuk lengkung gigi dapat mempengaruhi stabilitas. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dimensi lengkung gigi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti lepasan. Penelitian in1 merupakan penelitian observasional dengan jumlah sampel 33. Tiga puluh tiga model studi sebelum dan sesudah perawatan ortodonti tersebut terdiri dari 10 laki-laki dan3 perempuan usia 6-11 tahun. Panjang lengkung gigi diukur dengan cara menarik gads yang tegak lurus dengan garis yang terbentuk di mesial intermolar satu permanen. Lehar lengkung gigi diukur di garis intermolar satu sulung dan i ntermolar,atu permanen. Rata-rata usia pasien laki-laki dan perempuan sebelum perawatan adalah 8,4 tahun dan setelah perawatan selesai adalah 9,8 dan 9,6 tahun. Panjang lcngkung gigi pada maksila dan mandibula laki-laki menurun sebanyak 0.65 dan 0.38 mm sedangkan pada perempuan 0.75 dan 0.31 mm. Lehar intermolar satu sulung maksila dan mandibula pada laki-laki meningkat sebanyak 0.39 dan 1.IO mm, sedangkan pada perempuan meningkat sebanyak 0.99 dan 0.93 mm. Lehar intermolar ')atu permanen pada maksila dan mandibula meningkat sebanyak 1.66 dan 1-34 mm pada laki-laki sedangkan pada perempuan meningkat 0.69 dan 0.25 mm. Bentuk lengkung gigi sebanyak 6% pada maksila maupun mandibula mengalami pembahan bentuk. Kesimpulan pada penelitian ini adalah panjang lengkung gigi menurun, lebar lengkung gigi meningkat dan 94% sampel penelitian mencapai stabilitas perawatan ortodonti lepasan.