DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara lebar sayap hidung terluar dengan lebar antar kedua tonjol kaninus atas mengikuti lengkung gigi : Kajian pada mahasiswa FKG Usakti ras deutro-melayu yang berusia 18-22

5.0


Oleh : Heryanto

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.692 HER h

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Rita Indriati Utari

Subyek : Dentistry;Prosthodontics

Kata Kunci : dental arch, teeth, FKG Usakti

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_KG_040001300076_Halaman-judul.pdf
2. 2017_TA_KG_040001300076_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2017_TA_KG_040001300076_Bab-1-Pendahuluan.pdf
4. 2017_TA_KG_040001300076_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2017_TA_KG_040001300076_Bab-3-Kerangka-teori,-konsep,-dan-hipotesis.pdf
6. 2017_TA_KG_040001300076_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2017_TA_KG_040001300076_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2017_TA_KG_040001300076_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2017_TA_KG_040001300076_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2017_TA_KG_040001300076_Daftar-pustaka.pdf
11. 2017_TA_KG_040001300076_Lampiran.pdf

L atar belakang : Kehilangan seluruh gigi asli dapat menimbulkan dampak emosional seperti kurangnya rasa percaya diri atau merasa malu akan penampilan, maka gigi yang hilang harus digantikan dengan gigi tiruan. Pada umumnya orang yang pertama kali menggunakan gigi tiruan akan mengharapkan gigi tiruan tersebut menyerupai gigi aslinya. Dengan demikian untuk mendapatkan hasil estetik yang baik dari gigi tiruan lengkap, maka ukuran gigi anterior atas harus proporsional dengan pengukuran wajah. Terdapat berbagai cara untuk menentukan ukuran dan lebar gigi anterior, salah satu nya yaitu dengan menggunakan lebar sayap hidung terluar. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lebar sayap hidung terluar (L.S.H.T) dengan lebar antar kedua tonjol kaninus atas mengikuti lengkung gigi (L.K.T.K) pada ras Deutro-Melayu mahasiswa/i FKG USAKTI. Material dan metode : Populasi penelitian ini adalah mahasiswa/i FKG USAKTI dengan ras Deutro-Melayu yang berusia 18-22 tahun. Besamya sampel terdiri dari 31 mahasiswa/i yang memenuhi kriteria sampel. Pengukuran L.S.H.T menggunakan Kaliper digital dan pengukuran L.K.T.K dilakukan pada model rahang dengan menggunakan penggaris orto- donti. Hasil : Rerata dan simpang baku L.S.H.T (35.92 ± 2.89 mm) dan L.K.T.K (43.65 ± 2.30 mm). Data dianalisis dengan Pearson product moment dan didapatkan hasil p<0.05 (p=0.049), r=0.356. Hasil uji regresi linier menunjukkan persamaan L.K.T.K = 32.642 mm + 0.283 mm x L.S.H.T.. Kesimpulan : bahwa terdapat hubungan antara L.S.H.T dengan L.K.T.K. Sehingga L.S.H.T dapat digunakan sebagai pedoman menentukan L.K.T.K.

B ackground : Loss of the entire natural teeth may cause emotional impact, such as lack of confidence or feel embarrassed at the appearance. Therefore, lost teeth may be replaced with dentures. In general, people who used dentures for the first time would expect it resemble the original teeth. To obtain good aesthetic results of complete dentures, the size of the upper anterior teeth should be proportional to the facial measurement. There are various ways to determine the size and width of the anterior teeth, one of them is by using interalar width. Objective : This study aims to determine the relationship between the interalar width (L.S.H.T) and the tips of the maxillary canine by following the dental arch (L.K.T.K) on Deutro- Malay students of FKG USAKTI. Material and Methods: The population of this research is the students of FKG USAKTI with Deutro-Melayu race between the age of 18-22. The sample consisted of 31 eligible students. L.S.H.T is measured by digital calipers while L.K.T.K is measured by orthodontic ruler in upper jaw model. Results : The mean and standard deviations L.S.H.T (35.92 ± 2.89 mm) and L.K.T.K (2:30 ± 43.65 mm). Data were analyzed with Pearson product moment and showed p <0.05 (p = 0.049), r = 0356. The test results indicate linear regression equation L.K.T.K = 32.642 mm + 0.283 mm x L.S.H.T. Conclusion : There is a relationship between L.S.H.T with L.K.T.K; Therefore, L.S.H.T can be used as guidelines for determining L.K.T.K.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?