Rata-rata usia erupsi gigi insisivus sulung pertama rahang bawah (Laporan Penelitian)
E rupsi adalah adalah proses fisiologis yang menyebabkan perpindahan posisi gigi dari dalam tulang rahang ke rongga mulut. Gigi insisivus sulung rahang bawah adalah gigi yang pertama kali mengalami erupsi. Erupsi dipengaruhi beberapa faktor antara lain jenis kelamin, gizi, genetik, ras, dan kesehatan umum. Pengaruh dari faktor-faktor tersebut menyebabkan waktu erupsi gigi berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui usia rata-rata erupsi gigi insisivus sulung pertama rahang bawah, serta untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan usia rata-rata erupsi gigi sulung insisivus rahang bawah pada anak laki-laki dan perempuan. Metode penelitian dan jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilakukan pada anak yang berkunjung ke Puskesmas Kramat Pela, Jakarta Selatan. Erupsi gigi adalah adanya sebagian mahkota gigi insisivus sulung pertama bawah yang muncul di dalam mulut. Hasil Penelitian ini adalah usia rata-rata erupsi gigi insisivus sulung pertama rahang bawah pada anak-anak di Kelurahan Kramat Pela adalah 6,91 bulan ± 0,96. Subjek laki-laki mengalami erupsi gigi sulung rahang bawah pada usia rata-rata 7,08 bulan ± 1,01 dan subjek perempuan mengalami erupsi pada usia rata-rata 6,63 bulan ± 0,81. Uji T menunjukan tidak ada perbedaan pada usia erupsi gigi insisivus sulung pertama rahang bawah antara anak laki-laki dan perempuan (p>0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Usia rata-rata erupsi gigi insisivus sulung pertama bawah pada anak di Kelurahan Kramat Pela adalah 6,91 bulan ± 0,96.
E ruption is a physiological process that causing the movement of the tooth position in the jaw bone to the oral cavity. The primary mandibular central incisor is the first tooth erupt. Eruption is influenced by several factors, among others, gender, nutrition, genetics, race, and general health. The aim of this study are to find out the average of eruption age of the lower primary central incisors, and to find out if there is a difference in eruption age of the lower primary central incisors between boys and girls. Methods of this study is an observational Study with a cross-sectional design. The study was conducted on children aged 4-10 months who visit the Kramat Pela Primary Health Centre, South Jakarta. Eruption is an appearance crown of the lower central primary incisors or a partially emerged crown in the oral cavity. The results of this study are the average age of eruption of the mandibular primary central incisor in children in Kramat Pela was 6.91 ± 0.96 months. The average of eruption age of the mandibular primary central incisors on boys is 7,08 months ± 1,01 and on girls is 6,63 months ± 0,81. T test showed There was no significant difference of eruption age of mandibular primary cenral incisors between boys and girls (p>0,05). Conclusion of this study are The average age of eruption of the first mandibular primary central incisors ini children in Kramat Pela was 6.91 ± 0.96 months. No significant difference of eruption age of mandibular primary central incisors between boys and girls.