L atar belakang: Pencabutan gigi merupakan suatu tindakan pengambilan gigi dari soket. Terdapat banyak penyebab dilakukannya pencabutan gigi seperti adanya karies gigi yang sudah tidak dapat dirawat dengan perawatan saluran akar. Penyebab lain dilakukannya pencabutan gigi ialah sisa akar yang mengharuskan dilakukannya pencabutan gigi untuk menghindari terjadinya infeksi. Adanya persistensi gigi juga merupakan salah satu penyebab yang mengharuskan dilakukannya pencabutan gigi. Tujuan: untuk mengetahui gambaran distribusi faktor-faktor penyebab pencabutan gigi sulung anak di RSGM-P Universitas Trisakti. Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif dan data yang diambil merupakan data sekunder berupa seluruh kartu rekam medis pasien pencabutan gigi sulung anak usia 3-12 tahun pada januari 2015-september 2016 yang berjumlah total 290 pencabutan gigi sulung. Hasil: berdasarkan usia menunjukan pada usia 3-5 tahun terdapat 56 kasus (19,31%), usia 6-9 tahun terdapat 164 kasus (56,55%) sedangkan usia 10-12 tahun terdapat 70 kasus (24,14%). Berdasarkan jenis kelamin, subjek anak perempuan yang dilakukan tindakan pencabutan gigi sulung terdiri dari 176 kasus (60,69%) dan subjek anak laki-laki 114 kasus (39,31%). Berdasarkan penyebab pencabutan gigi diketahui terdapat empat penyebab pencabutan gigi yaitu sisa akar, persistensi, eksfoliasi dan karies. Dari keempat penyebab tersebut, sisa akar merupakan penyebab terbanyak dengan total 162 pencabutan gigi (55,86%). Penyebab lainnya yaitu persistensi sebanyak 55 pencabutan gigi (18,96%) eksfoliasi sebanyak 50 pencabutan gigi (17,25%) dan karies sebanyak 23 kasus pencabutan gigi (7,93%). Kesimpulan: usia 6-9 tahun merupakan usia yang paling sering dilakukan tindakan pencabutan gigi dengan penyebab pencabutan gigi yang paling sering dilakukan tindakan pencabutan di RSGM-P universitas trisakti adalah sisa akar gigi.