Prevalensi gigi sulung ganda pada anak taman kanak-kanak di Kelurahan Grogol dan Tomang
P ada saat tahapan pertumbuhan dan perkembangan gigi, dapat terjadi suatu kelainan atau anomali, salah satu anomali jumlah dan ukuran gigi adalah gigi ganda. Istilah “gigi gandaâ€, “gigi bergabungâ€, atau “gigi kembar†dapat mendeskripsikan fusi dan geminasi gigi. Fusi merupakan penyatuan dua benih gigi yang terpisah sedangkan geminasi merupakan pembelahan satu benih gigi menjadi dua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi gigi sulung ganda pada anak TK di Kelurahan Grogol dan Tomang. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan rancangan potong lintang dan data yang diambil merupakan data primer, yaitu dengan pemeriksaan secara langsung pada murid di enam TK yang berada di kelurahan Grogol dan Tomang dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 200 anak. Ditemukan 3 kasus gigi sulung ganda pada anak TK di kelurahan Grogol dan Tomang dengan prevalensi sebesar 1,5% yang terdiri dari dua anak laki-laki dengan kelainan gigi fusi (67%) dan satu anak perempuan dengan kelainan gigi geminasi (33%). Gigi sulung ganda banyak ditemukan pada mandibula (67%) dan seluruh kasus gigi sulung ganda pada penelitian ini berada di satu sisi atau unilateral (100%).
D ental anomalies could occur during the stage of growth and the developments of the teeth. One of the anomaly from the number and the size of the tooth is known as double tooth. The term of "double tooth", "tooth join", or "twin tooth" are commonly used to describe both fusion and gemination of the tooth. Fusion is a union of two separated tooth genus, while gemination is an attempt of one tooth germs to be divided into two tooth genus. The aim of this research was to determined the prevalence of double primary teeth of kindergarten children at Grogol and Tomang. The study was designated as an observational descriptive cross-sectional and the data collected was a primary data by checking personally on six kindergarten children who were in Grogol village and Tomang with a total number of 200 children as the subjects. The prevalence of Double primary tooth in kindergarten children at Grogol and Tomang was 1,5%. Three Double primary tooth were detected, it consisted of two boys with dental fusion (67%) and one girl with dental gemination (33%). Double primary tooth mostly found on the mandibular (67%) and in this research was found all of the double primary tooth were located unilaterally (100%).