Faktor-faktor risiko terjadinya infeksi virus hepatitis B pada orang dewasa
I ndonesia diketahui termasuk negara endemis hepatitis B dimana berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi HBsAg sebesar 9,7% pada laki-laki dan 9,3% pada perempuan dan diketahui penularan horizontal memegang peranan penting dalam penyebaran hepatitis B seperti melalui transfusi darah, penggunaan instrumen antar pasien hemodialisis, serta penggunaan suntikan dan jarum yang tidak steril. Selain itu, riwayat keluarga menderita hepatitis B dan riwayat vaksinasi hepatitis B merupakan faktor yang perlu diketahui untuk mencegah penularan sehingga dapat menurunkan kejadian infeksi VHB. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berperan dalam penularan infeksi virus hepatitis B pada orang dewasa sehingga dapat mengeliminasi dan mengontrol penularannya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif dengan desain studi kasus-kontrol. Populasi dalam penelitian adalah semua pasien yang melakukan pemeriksaan HBsAg di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah pada periode Februari 2012 sampai dengan Februari 2013. Metode pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Jumlah sampel penelitian adalah 98 yang terdiri dari 49 sampel untuk kasus dan 49 sampel untuk kontrol. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 2 variabel yang merupakan faktor risiko terjadinya infeksi VHB dan bermakna secara statistik, yaitu riwayat keluarga menderita hepatitis B (OR = 4.063; 95% CI = 1.220-13.533) dan riwayat transfusi darah (OR = 2.470; 95% CI = 1.003-6.085). Terdapat hubungan yang bermakna antara terjadinya infeksi virus hepatitis B dengan riwayat keluarga menderita hepatitis B dan riwayat tranfusi darah. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor-faktor risiko lain dan faktor yang paling berperan dalam penularan virus hepatitis B.
I ndonesia is known to be a hepatitis B endemic country where based on Basic Health Research in 2007, the prevalence of HBsAg was 9.7% in men and 9.3% in women and it is known that horizontal transmission plays an important role in the spread of hepatitis B such as through blood transfusions, use instruments between hemodialysis patients, and the use of non-sterile injections and needles. In addition, a family history of hepatitis B and a history of hepatitis B vaccination are factors that need to be known to prevent transmission so that it can reduce the incidence of HBV infection. This study was conducted to determine the risk factors that play a role in the transmission of hepatitis B virus infection in adults so that they can eliminate and control transmission. This study is a retrospective analytic study with a case-control study design. The population in the study were all patients who performed HBsAg examination at Pondok Indah Puri Indah Hospital in the period February 2012 to February 2013. The method of sampling used consecutive sampling. The number of research samples is 98 consisting of 49 samples for the case and 49 samples for the control. The results showed that there were 2 variables which were risk factors for HBV infection and were statistically significant, namely a family history of hepatitis B (OR = 4,063; 95% CI = 1,220-13,533) and a history of blood transfusion (OR = 2,470; 95% CI = 1,003-6,085). There is a significant relationship between the occurrence of hepatitis B virus infection with a family history of hepatitis B and a history of blood transfusion. Further research needs to be done to find out other risk factors and the factors that most play a role in the transmission of the hepatitis B virus.