Evaluasi smoke clearing pada sistem ventilasi tambang bawah tanah Kubang Kicau PT Aneka Tambang Tbk, UBPE Pongkor, Jawa Barat
L okasi tambang memiliki resiko bahaya yang tinggi, terlebih lagi tambang bawah tanah. Dengan situasi lokasi kerja yang sangat terbatas, potensi bahaya yang dimiliki sangat besar sehingga dapat menyebabkan kecelakaan kerja. Gas beracun timbul akibat berbagai kegiatan yang terjadi di tambang bawah tanah, salah satunya akibat kegiatan peledakan. Gas beracun harus diencerkan secara maksimum di lokasi kerja agar pekerja dan beraktivitas dengan aman dan nyaman. Penelitian bertujuan untuk mengetahui waktu penurunan gas karbon monoksida pada sistem ventilasi tambang bawah tanah PT Aneka Tambang UBPE Pongkor apakah telah sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral No.185K/37.04/DJB/2019 yaitu dengan nilai ambang batas 50 ppm dan 400 ppm untuk waktu terpapar 15 menit dan ketentuan yang perusahaan selama 2 jam. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode observasi dan kuantitatif. Penelitian dilakukan dengan variasi panjang terowongan sesuai dengan kondisi aktualnya supaya dapat diketahui bagaimana evaluasi smoke clearing pada terowongan yang diuji. Koefisien difusi yang berubah-ubah berpengaruh terhadap kecepatan pendilusian gas beracun. Penempatan vent duct optimal untuk masing-masing lokasi penelitian yaitu RD KKRB 4 Utama vent duct berjarak 10 m dari front, RD KKRB 4 Connect vent duct berjarak 10 m dari front, dan XC LP KKRB 1 vent duct berjarak 12,81 m dari front.
T he mining site poses a serious risk of harm, particularly in underground mines. Accidents can happen because of the constrained workspace and potential risks. In the subterranean mines, many activities—including those brought on by blasting operations—generate toxic fumes. Toxic gases must be diluted as much as possible in the working area to ensure the safety and comfort of the personnel. The research aims to determine whether the carbon monoxide gas reduction time in the underground ventilation system of PT Aneka Tambang UBPE Pongkor has complied with the Director General of Mineral and Coal of the Ministry of Energy and Mineral Resources Decision No.185K/37.04/DJB/2019, which sets the limit values at 50 ppm and 400 ppm for a 15-minute exposure time and in accordance with the company\'s regulations for 2 hours. In this study, observation and quantitative analysis were the research methodology. To evaluate the smoke clearing evaluation in the tested tunnel, the study is carried out by adjusting the tunnel length in accordance with the actual circumstances. The rate of dilution of harmful gases is substantially impacted by the fluctuating diffusion coefficient. The optimal placement of the vent duct for each research location is as follows: for the main RD KKRB 4 Utama and RD KKRB 4 Connect location, the vent duct is positioned 10 meters from the front; and for the XC LP KKRB 1 location, the vent duct is positioned 12.81 meters from the front.