Pemanfaatan abu terbang (fly ash) sebagai adsorben karbon monoksida (co) dan karbon dioksida (co2) pada emisi kendaraan bermotor
K arbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) merupakan polutan utama dari gas buang kendaraan bermotor. CO berbahaya bagi kesehatan manusia karena CO akan mengikat hemoglobin dalam darah sehingga mengakibatkan penurunan kapasitas darah untuk mengikat oksigen. Sedangkan CO2 merupakan gas rumah kaca yang dapat menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Maka dari itu perlu dilakukan upaya pengendalian CO dan CO2. Salah satu alternatif untuk menurunkan emisi kendaraan bermotor adalah dengan menggunakan adsorben dari limbah fly ash. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan fly ash dari PLTU Suralaya sebagai adsorben CO dan CO2 pada emisi kendaraan bermotor dengan melihat pengaruh dari massa, diameter, serta waktu kontak fly ash; serta menghitung penurunan emisi CO dan CO2 setelah penyerapan oleh fly ash. Pembuatan adsorben dari fly ash dilakukan dengan cara mengaktivasi fly ash menggunakan asam sulfat (H2SO4) selama 1 jam, lalu dikeringkan dengan oven pada suhu 110oC selama 3 jam. Metode penelitian adsorben ini dilakukan dengan 3 variasi massa yaitu 100, 200, dan 300 gram; 3 variasi diameter yaitu 100, 200, dan 300 mesh; serta variasi waktu kontak pada rentang waktu 0–20 menit. Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan adsorben ke dalam knalpot uji yang dipasang di ujung knalpot existing kendaraan, lalu uji emisi dilaksanakan tanpa dan dengan adsorben. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorben dengan penyerapan paling maksimum pada diameter 300 mesh dan massa 300 gram. Sedangkan untuk waktu kontak adsorben paling maksimum selama 12 menit untuk CO dan selama 14 menit untuk CO2. Penurunan emisi dari pemasangan adsorben pada knalpot kendaraan bermotor dapat mencapai 81,65% untuk CO dan 65,15% untuk CO2. Penelitian ini tidak hanya untuk mengetahui bagaimana mereduksi gas buang pada kendaraan bermotor, tetapi juga sebagai alternatif pengelolaan limbah fly ash dari PLTU.
C arbon monoxide (CO) and carbon dioxide (CO2) is the main pollutants from motor vehicle exhaust. CO is harmful to human health because CO will bind to hemoglobin in the blood, resulting in a decrease in capacity of the blood to bind oxygen. While CO2 is a greenhouse gas that can cause global warming and climate change. Thus it is necessary to control CO and CO2. One of alternatives to reduce vehicle emissions is by using adsorbents from fly ash. This study aims to analyze the ability of fly ash from Suralaya Coal Power Plant as an adsorbent CO and CO2 in motor vehicle emissions from the influence of the mass, diameter, and the contact time of the fly ash; and also to calculate the reduction of CO and CO2 emissions after absorption by fly ash. Making adsorbent of fly ash is done by activating fly ash using sulfuric acid (H2SO4) for 1 hour, and then dried in an oven at 110C for 3 hours. The research method is done by three variations of adsorbent mass, namely 100, 200, and 300 grams; 3 variations of diameter of 100, 200, and 300 mesh; as well as variations in the contact time span of 0–20 minutes. Testing is done by inserting the adsorbent into the exhaust tip in existing vehicles, and emissions testing conducted without and with an adsorbent. The results show that the adsorbent with the maximum adsorption at 300 mesh diameter and mass of 300 grams. As for the maximum contact time of the adsorbent is 12 minutes for CO and 14 minutes for CO2. Reduced emissions from the installation of the adsorbent in the exhaust of motor vehicles can reach 81.65% for CO and 65.15% for CO2. This study is not only showing how to reduce exhaust gas in motor vehicles, but also as an alternative to manage fly ash from coal power plant.