Gambaran keluhan subjektif mulut kering pada perokok elektrik di Jakarta
L atar belakang : Masyarakat menunjukkan minat yang tinggi terhadap rokok elektrik, dengan asumsi bahwa rokok elektrik lebih aman dan merupakan pengganti dari rokok konvensional. Xerostomia adalah kondisi mulut kering, dimana terjadi pengurangan saliva yang berperan penting dalam rongga mulut. Dari sekian dampak yang ditimbulkan rokok elektrik, alat ini meningkatkan risiko iritasi dan mulut kering. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran keluhan subjektif mulut kering pada pengguna rokok elektrik di Jakarta. Metode : Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan rancangan potong silang menggunakan kuesioner online (google form) yang dilakukan pada 102 subjek, serta data kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 102 subjek, sebanyak 61 orang adalah pria (59,8%) dan 41 orang wanita (40,2%), dengan usia terbanyak pada rentang usia 21-25 tahun (50%), serta sebagian besar berdomisili Jakarta Selatan (35,29%). Sebanyak 62 orang terindikasi mulut kering ringan (60,78%), 29 orang terindikasi mulut kering (28,43%), serta 11 orang tidak terindikasi mulut kering (0,78%). Kesimpulan : Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perokok elektrik di Jakarta terindikasi mulut kering ringan.
B ackground : The public shows a high interest in e-cigarettes, with the assumption that e-cigarettes are safer and a substitute for conventional cigarettes. Xerostomia is a condition of dry mouth, where there is a decrease in saliva which plays an important role in the oral cavity. Of the many impacts e-cigarettes have, thi device increases the risk of irritation and dry mouth. Objective : The aim of this study is to find out the subjective dry mouth complaint in e-cigarettes smokers in Jakarta Methods : This is a descriptive observational study with a cross-sectional design using online questionnaire was conducted on 102 subjects, data then analyzed descriptively. Results : This research showed that 102 subjects composed of 61 males (59.8%) and 41 females (40.2%), with most of the subjects aged around 21-25 years (50%), mostly live in South Jakarta (35.29%). A total of 62 people indicated mild dry mouth (60.78%), 29 people indicated dry mouth (28.43%), and 11 people without dry mouth (0.78%). Conclusion : From this research, it can be concluded that the majority of e-cigarettes smokers in Jakarta indicated mild dry mouth.