Desain Interior Museum Cina Peranakan Indonesia di TMII Jakarta Timur
I ndonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam, salah satunya meliputi kebudayaan Cina Peranakan. Kebudayaan Cina Peranakan merupakan hasil akulturasi antara budaya-budaya di Nusantara dengan pendatang asing Cina pada tahun 1400an. Kebudayaan Cina Peranakan ini memiliki dampak terhadap kebudayaan lokal Nusantara, contohnya kebudayaan Betawi yang ada sampai hari ini. Untuk mengetahui sejarah tentang Cina Peranakan, sangat menarik untuk membuat suatu wadah informasi, edukasi, dan rekreasi. Namun, dengan kurangnya minat dan ketertarikan masyarakat terhadap pentingnya informasi tersebut dikarenakan museum Cina Peranakan yang ada dianggap kurang memenuhi standar museum saat ini. Di era yang semakin berkembang ini, museum dituntut untuk melibatkan teknologi yang dapat memberikan efisiensi dalam menyajikan informasi secara menarik agar lebih mudah dicerna oleh masyarakat. Salah satu museum Cina Peranakan yang ada di Jakarta saat ini adalah Museum Benteng Heritage serta Museum Seni dan Sejarah Cina yang akan diobservasi dan dibandingkan dari literatur, jurnal ilmiah serta kegiatan survey yang dijadikan dasar pengumpulan data yang diolah menggunakan metode kualitatif, untuk membuat konsep dan proses perancangan.Konsep perancangan interior yang didapat setelah melakukan penelitian yaitu The Beauty of Peranakan, dimana pengunjung dapat menikmati sejarah Cina Peranakan ditambah dengan keindahan dari akulturasi budaya tersebut dengan citra fresh yet entertaining, educating in modernity diharapkan dapat mendukung tema tersebut dengan pendisplayan yang modern menggunakan teknologi tanpa meninggalkan sejarah. Gaya yang dipakai adalah gaya Oriental, yang biasa dipakai dalam bangunan-bangunan yang berada di Asia Timur, memiliki banyak bentuk organis geometris, serta menyelaraskan dengan tema dan citra.
I ndonesia has quite various cultures, one of which includes Chinese Peranakan Culture. The Chinese Peranakan culture constitutes an acculturation result between the cultures in Indonesia with those of Chinese foreigners in 1400s. This Chinese Peranakan Culture has an impact on Indonesian local culture, for example on Betawi culture existing to date. To know Chinese Peranakan history, it is so interesting to make an information, education, and recreation collection. Even though, lack of people’s intention and interest in the information significance because the existing Chinese Peranakan museums are considered to be below standard nowadays. In this fast developing era, a museum is demanded to involve technology which can present information efficiently and attractively in order to be easier to be understood by people. One of the Chinese Descendants museums existing in Jakarta at the moment is Benteng Heritage Museum as well as Chinese Art and History Museum which is going to be observed and compared in terms of literature, scientific journals as well as survey activities which are made as the data collecting base processed using qualitative method, to create the designing concept and process.Interior designing concept which is got after conducting research, that is The Beauty of Peranakan, where visitors can enjoy Chinese Peranakan history in addition to such a cultural acculturation beauty with the image fresh yet entertaining, educating in modernity is expected to be able to support such a theme with a modern display using technology without abandoning history. The style in use is Oriental one, which is usually used in Eat Asia’s buildings, having a lot of organic geometric shapes, as well as in harmony with the theme and image.