DETAIL KOLEKSI

Hubungan obesitas dengan gangguan siklus menstruasi pada wanita dewasa muda

1.8


Oleh : Ferry Ciputra Wirawan

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.398 Wir h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : L. Kristanto

Subyek : Obesity;Menstruation

Kata Kunci : obesity, menstruai cycle disorders, young adult women

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TA_SKD_03010106_Halaman-Judul.pdf
2. 2014_TA_SKD_03010106_Pengesahan.pdf
3. 2014_TA_SKD_03010106_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2014_TA_SKD_03010106_Bab-2_Tinjauan-Literatur.pdf 16
5. 2014_TA_SKD_03010106_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf 4
6. 2014_TA_SKD_03010106_Bab-4_Metode.pdf
7. 2014_TA_SKD_03010106_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2014_TA_SKD_03010106_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2014_TA_SKD_03010106_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2014_TA_SKD_03010106_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2014_TA_SKD_03010106_Lampiran.pdf 11

L atar Belakang: Obesitas dan stress merupakan faktor yang dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Gangguan siklus menstruasi dapat berakibat pada infertilitas. Sedangkan tingginya angka obesitas dan stress dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengatahui hubungan obesitas dengan gangguan siklus menstruasi pada wanita dewasa muda.Metode: Penelitian ini menggunakan metode analisis observasional dengan pendekatan cross-sectional dengan menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan di wilayah Jakarta Barat dengan subyek berjumlah 60 subyek yaitu 30 wanita dewasa muda yang obesitas dan 30 wanita dewasa muda yang berstatus gizi normal sebagai kontrol dipilih dengan menggunakan teknik consecutive-sampling. Kemudian subyek diukur dengan menggunakan BMI untuk obesitas dan DASS42 untuk menilai stress. Dan data dioleh dengan SPSS 17 dengan uji chi square.Hasil: Terdapat hubungan obesitas dengan gangguan siklus menstruasi dengan didapatkannya p=0,004 (p<0,05) setelah data diolah dengan SPSS 17 dengan uji chi square. Gangguan menstruasi yang paling banyak diderita oleh subyek obesitas adalah oligomenore (37,93%), dan yang diderita oleh stress adalah polimenore (24,13%). Dan setelah dikontrol dengan angka kejadian stress, pengaruh obesitas dalam menyebabkan gangguan siklus menstruasi menjadi lebih kecil (OR=0,200; OR=0,266)Simpulan: Terdapat hubungan antara obesitas dengan gangguan siklus menstruasi yang setelah dikontrol dengan angka kejadian stress, pengaruh obesitas menjadi lebih kecil dalam menyebabkan gangguan siklus menstruasi

B ackground: Obesity and stress are some factors that can be caused menstrual disorders. And menstrual cycle disorders can be caused infertility. The high prevalence of obesity and stress are big risks of menstrual cycle disorders. So, the purpose of this research is for knowing the relation between obesity and menstrual cycle disorders in young adult women.Methods: This research using analytic observational with cross sectional design. Data that used are quantitative and qualitative. This research was in Jakarta Barat region with 60 subjects which are 30 subjects obesity and 30 non-obese subjects as a control selected with consecutive random sampling technique. After all, subject measured with BMI for the obesity and DASS42 for stress and all the data analyzed with Chi square.Results: There is a relation between obesity and menstrual disorders in young adult women proven by p=0,004 (p<0,05) after the data analyzed with SPSS 17 chi square. Oligomenorrhea was the highest menstrual cycle disorders in women that obesity (37,93%) and Polimenorrhea was the highest in subjects that stress (24,13%). And after controlled with stress, obesity has smaller influence with menstrual cycle disorders (OR=0,200; OR=0,266).Conclusions: There is a relation between obesity and menstrual cycle disorders in young adult women that after controlled with stress obesity has smaller influence causing menstrual cycle disorders.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?