Usulan perbaikan tata letak lantai produksi door frame di PT. Aisin Indonesia dengan Dynamic Layout Algoritma Quadratic Assignment Problem (QAP)
P T. Aisin Indonesia merupak:an perusahaan gabungan antara Aisin Group (Jepang) dengan PT. Senantiasa Mak:mur (Indonesia) yang memfokuskan diri pada industri otomotif, menghasilkan komponen-komponen seperti clutch, hood lock, door .frame , door lock, door check, window regulator serta handle. Lantai produksi yang akan dibahas adalah lantai produksi Door Frame karena memiliki luas terbesar dan volume produksi yang berubah-ubah.Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap lantai produksi yang sudahada saat ini serta memberikan solusi atas permasalahan yang teijadi pada lantai produksi Door Frame PT. Aisin Indonesia, dengan memberikan usulan lantai produksi barn yang dapat memberikan hasil yang lebih optimal.Langkah awal yang dilak:ukan adalah menganalisa keadaan awal dari lantai produksi pada saat ini, dan perhitungan Material Handling Evaluation Sheet untuk mengetahui total biaya material handling. Selanjutnya membuat peta rakitan, mengukur data waktu siklus, menguji keseragaman dan kecukupan wak:tu siklus tersebut, menghitung wak:tu baku, membuat peta proses operasi, pembuatan Routing Sheet, perhitungan jumlah mesin, perancangan lantai produksi usulan.Untuk membantu proses perancangan tata letak lantai produksi usulan, digunak:analgoritmaRevisedModular Allocation Technique (R-MAT). Algoritmaini adalah salah satu metode Qudratic Assignment Problem (QAP) - Dynamic Layout , yaitu sebuah metoda yang dapat mengantisipasi perubahan , salah satunya perubahan demand, dan bersifat dinamis.Setelah melakukan perancangan tata letak lantai produksi usulan, langkahselanjutnya adalah melak:ukan perhitungan jumlah mesin untuk mengetahui perubahan jumlah mesin. Kemudian dilakukan perbandingan Material Handling Evaluation Sheet (MHES) antara layout awal dan layout usulan.Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa biaya material handling per unit untuk layout usulan, dengan demand minimum adalah sebesar Rp 680.3,-, dan demand mak:simum sebesar Rp 664.6,-. Temyata setelah dilakukan perbandingan dengan MHES layout awal sebesar Rp 736.1,- untuk demand minimum, dan Rp 718.5,- untuk demand maksimurn, biaya material handling per unit untuk layout usulan mengalami penurunan sebesar 7.6% untuk demand minimum, dan 7.4% untuk demand maksimum.
P T.Aisin Indonesia is a joint venture of Aisin Group (Japan) and PT. Senantiasa Makmur (Indonesia) which focus on automotive industry. whose products are components such as clutch, hood lock, door frame/sash, door lock, door check, window regulator .and handle, Door Frame's layout will be discussed because has the biggest width and changeable demand.The aim of this research is to analyze production layout this moment and also givingsolution for the problem that happene l at Door Frame layout, changeable product ion demand so that to result in changing facilities design, with giving suggestion of a better production layout.The fiJst step is ana l yzing early produ ction layout base on layout at this moment.and calculating Material Handling Evaluation Sheet (MHES) to know the total cost of material handling. Furthermore make an assembly chart, executing va l idation test for operation process time, calculating standard time, making operation process chart, making Routing Sheet, calculating the amount of machines, designing new layout production.Revised Modular Allocation Technique (R-MAT) algor ithm is used .to helpdesigning the new flow production. This algorithm is one of dynamic layout Quadrati c Assignment Problem (QAP) method. After designing new layout, the next step is comparing the new layout and the old layout.After designing the new layout, the next is calculating the amount of mach ine toknow the change. Then compare MHES between old layout and new layout.From the result, we can find out that the moving cost of material handling for the new flow, with minimum demand is 680.3,-, and maximum demand is Rp 664.6,-. In fact after using consideration with the ear ly flow which is Rp 736.1,- for minimum demand and Rp 718 .5,- .fur maximum demand, cost for the new layout decreasing 7.6% for minimum demand , and 7.4% for maximum demand.