Studi inventarisasi jenis dan komposisi vegetasi sebagai dasar perancangan lanskap pada Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa
S etu Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, KecamatanJagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsisebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang diperuntukkanuntuk pelestarian warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi.Perkampungan budaya Betawi ini didirikan pada tanggal 18 Agustus 2000melalui Surat Keputusan Gubernur DKI Nomor 92 tahun 2000 yang dikeluarkanoleh Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu yaitu Sutiyoso. Tema pada penelitianyaitu Pekarangan Betawi yang berfokus pada jenis dan komposisi vegetasi khasBetawi. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menginventarisasi jenis dan komposisivegetasi khas betawi sebagai dasar perancangan lansekap pada PerkampunganBudaya Betawi Setu Babakan, Jagakarsa. Metode penelitian ini menggunakanmetode deskriptif kualitatif. Pengamatan dilakukan dibeberapa pekarangansecara purposive sampling dengan mengambil sample dari pekarangan rumahtinggal. Dengan menggunakan metode Shannon Wiener untuk memperolehjumlah jenis dan keragaman hayati tanaman. Kemudian menggunakan rumus KeyPerformence Index (KPI) untuk mengetahui fungsi tanaman. Kemudiankomposisi vegetasi diambil dari struktur vegetasi secara vertikal dan horizontal.Hasil penelitian menunjukkan jumlah jenis dan keragaman hayati tanaman dari10 sample pekarangan rumah tinggal, mengetahui fungsi dari tanaman danmengetahui komposisi vegetasi Penelitian ini diharapkan dapat mengetahuibagaimana jenis dan komposisi vegetasi khas betawi pada perkampungan budayabetawi Setu Babakan dan melalui penelitian ini juga diharapkan dapat meninjauvegetasi khas betawi pada perkampungan budaya betawi Setu Babakan.
S etu Babakan or Babakan Lake is located in Srengseng Sawah, Jagakarsa District,South Jakarta Municipality, Indonesia near Depok which functions as the centerof the Betawi Cultural Village, an area devoted to the preservation of Jakarta'scultural heritage, namely the original Betawi culture. This Betawi cultural villagewas established on August 18, 2000 through the Decree of the Governor of DKINumber 92 of 2000 issued by the Governor of DKI Jakarta at that time, namelySutiyoso. The theme of the research is Pekarangan Betawi which focuses on thetypes and composition of typical Betawi vegetation. The purpose of this studywas to make an inventory of the types and compositions of typical Betawivegetation as a basis for landscape design at the Betawi Cultural Village SetuBabakan, Jagakarsa. This research method uses a qualitative descriptive method.Observations were made in several yards by purposive sampling by takingsamples from residential yards. By using the Shannon Wiener method to obtainthe number of species and plant biodiversity. Then use the Key PerformanceIndex (KPI) formula to determine plant functions. Then the vegetationcomposition is taken from the vertical and horizontal vegetation structure. Theresults showed the number of types and biodiversity of plants from 10 samples ofresidential yards, knowing the function of the plants and knowing the compositionof the vegetation. typical Betawi vegetation in the Betawi cultural village of SetuBabakan