DETAIL KOLEKSI

Analisis seri waktu dan spasial kualitas udara ambien dengan parameter NO2 dan THC Periode 1990-1998Di DKI Jakarta


Oleh : Komang Dahlia Mawar Sari

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2001

Pembimbing 1 : Wahjudi Wisaksono

Pembimbing 2 : Mulyadi C.Harjono

Subyek : Air - Quality control

Kata Kunci : air pollution, NO2, THC, PAN,

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2001_TA_STL_08296066_Halaman-Judul.pdf
2. 2001_TA_STL_08296066_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2001_TA_STL_08296066_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2001_TA_STL_08296066_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2001_TA_STL_08296066_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2001_TA_STL_08296066_Bab-4_Analisis-Seri-Waktu-Kualitas-Udara....pdf
7. 2001_TA_STL_08296066_Bab-5_Analisis-Spasial-Kualitas-Udara-Ambien....pdf
8. 2001_TA_STL_08296066_Bab-6_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
9. 2001_TA_STL_08296066_Lampiran.pdf

A nalisis seri waktu dan spasial terhadap hasil pemantauan selama 9 tahun (1990-1998) yang dilakukan Bapedalda DKI Jakarta terhadap kualitas udara ambien digunakan untuk mengetahui trend/kecendrungan dan pola penyebaran dari pencemar yang berbentuk gas yaitu NO2 dan THC yang banyak ditimbulkan oleh transportasi dan industri.Dinamika atmosfer merupakan faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam masalah pencemaran udara. Dalam kaitannya dengan pencemaran udara, Pasquil (1983) membagi skala waktu dan ruang atmosferik dalam: skala mikro, meso dan makro. Keberadaan pencemar seperti THC yang disertai dengan NO, di udara ambien akan membentuk Peroxy Acetyl Nitrates (P AN) dan dengan adanya CO dan ozon akan membentuk kabut fotokimia. Tabel, grafik, peta isopleth (kontur) dan nilai ISPU adalah metode yang dapat digunakan untuk menampilkan data kualitas udara hasil pengukuran dilapangan.Maodologi penelitian berdasarkan pada: 1. Observasi data (data sekunder kualitas udara ambien, data meteorologi dan jumlah kendaraan), 2. Transforinasi data sektoral menjadi seri waktu: berupa tabel dan grafik konsentrasi terhadap waktu serta data pendukung yang dianggap berpengaruh yang diuji secara statistik dengan program SPSS, 3. Transformasi data sektoral menjadi data spasial: pembuatan peta kontur penyebaran NOT dan THC serta peta ISPU untuk mengetahui status pencemaran udara di beberapa peruntukkan di DKI Jakarta.Hasil analisis seri waktu menunjukkan bahwa trend konsentrasi rata-rata bulanan dari kedua pencemar mengalami fluktuasi dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Sedangkan untuk trend rata-rata tahunan yang terjadi selama 10 tahun pemantauan NOz mengalami peningkatan kecuali tahun 1998 dan untuk parameter THC cenderung meningkat setiap tahunnya selama 3 tahun pemantauan. Dari statistik regresi linier untuk mengetahui berapa besar pengaruh: jumlah kendaraan diketahui bahwa terhadap NO sebesar 45,3% dan THC 18,8%, sedangkan faktor-faktor meteorologi sebesar 87,1% dan 43% untuk THC. Dari analisis ini pula diketahui bahwa THC telah melewati baku mutu sedangkan NOz masih berada di bawah baku mutu.Dari hasil analisis spasial terhadap pencemar N02 dan THC berupa: 1. Peta kontur diketahui bahwa penyebaran kedua pencemar rata-rata setiap tahunnya terpusat di sekitar Tebet barat, Jakarta Selatan tNO2) dan Thamrin, Jakarta Pusat tTHC). Dimana kedua lokasi tersebut mempunyai volume kepadatan lalu lintas yang tinggi. 2. Dari indeks NO2 etahui bahwa nilainya berada pada kategori baik, oleh karena itu tidak dapat digunakan untuk membuat peta ISPU karena peta tersebut hanya dibuat berdasarkan parameter yang paling kritis.Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1. Konsentrasi NOT di udara ambien DKI Jakarta masih berada di bawah baku mutu sedangkan THC berada di atas baku mutu maiurut PP No. 41 Tahun 1999, 2. Daerah Tebet Barat mempunyai kadar NOT tertinggi sedangkan konsentrasi THC tertinggi terjadi di daerah Thamrin, 3. Transportasi merupakan salah satu sumber yang paling besar sebagai pengemisi NOz dan THC di DKI Jakarta.

T he analysis of time series and spatial quality toward the result of 9 years observation (1990 — 1998) which has done by Bapedalda DKI Jakarta is to acknowledge the trod/possibility and pattern of spread ness of pollutants which contains of NO and THC in DKI Jakarta that most of them caused by transportation and industry.The atmosphere dynamic is the main factor, which necessarily consider in air pollution issue. Related with air pollution Pasquil (1983) divided time scale and atmospherics space into: micro, meso and macro scale. The existence of pokutant such as THC which also NO, in ambient air will form PAN, CO and ozone will form photochemistry fog. Some methods are using to show the air quality data through by time series or spatial to describe the result of measurement in field such as: tables, graphics, isopleths map (contour) and ISPU value.Methodology of research based on: 1. Data observation (air ambient secondary quality data, meteorology data and how many the vehicles), 2. The Wansformation of sectoral data become the time series: The graphics and table of concentration toward time and supporting data which consider affected that statistically tested with SPSS program, 3. The transformations of sectoral data become the spatial: make the contour map of the spreadness NO and THC also ISPU to acknowledge the status of air pollution in some placement in DKI Jakarta.The result of time series shows that the average of the concentration monthly from both pollutants are flux and has no usual pattern. But for yearly average that happened in the first 10 years of NO observation is inoressing except in 1998 and for THC parameter considerly increase every year in 3 years of observation. From statistic of Linear Regression to know how big the effect: the vehicle toward 45,3% of NO and 18,8 % of THC, also meteorology factors about 87,1% and 43% for THC. From this analysis we know that THC has over the thresholds but NOT remain bellow thresholds.The resuks of spatial analysis toward NO2 and THC pollutant are: 1. From contour map shows that the spread of both pollutant every year consecrate in around west Tebet, South Jakarta (NO ) and Thamrin, Centre of Jakarta (THC) where both location have high traffic activity, 2. From ISPU map for NO2 parameter from every placement known that ISPU DKI Jakarta is still in good category.The conclusion of this research: 1. The concentration of NOT of ambiein air in Jakarta still bellow the thresholds but THC over the thresholds according PP No. 41 1999, 2. West Tebet area has the highest NO concentration but for Thamrin has the highest THC concentration, 3. Transportation is one of the biggest caused of NO2 and THC in ambient air in DKI Jakarta.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?