Kajian kinerja jalan di jalan H. Agus Salim Jakarta
J alan berfungsi untuk menghubungkan dua wilayah yang mana kegiatan ekonomi dan kehidupan sehari-hari Masyarakat dapat berjalan lancar (Mintorogo et al., 2016). DKI Jakarta memiliki kepadatan penduduk tinggi sehingga berpengaruh pada kegiatan lalu lintas (Mintorogo et al, 2016). Lokasi studi adalah kawasan perdagangan dan jasa yang menjadi tujuan kuliner, memiliki lalu lintas padat dikarenakan kendaraan yang melewati lokasi studi untuk menghindari peraturan ganjil genap dan bangunan di lokasi studi menyebabkan tarikan dan bangkitan. Serta lahan parkir di koridor jalan menyebabkan lalu lintas padat. Sedangkan standar kecepatan minimal di lokasi studi 30-60 km/jam (Hadinata, 2022). Tujuan penelitian adalah menganalisis kinerja jalan dan tingkat keterisian parkir dengan menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan indikator Volume Lalu Lintas, Hambatan Samping, Kapasitas Jalan, Derajat Kejenuhan, Akumulasi Parkir, Volume Parkir, Durasi Parkir, Pergantian Parkir, Ketersediaan Parkir, Indeks Parkir. Data-data ini didapatkan dari hasil survei lapangan dan instansi.Hasil analisis menunjukkan waktu off peak (14.00 s.d.16.00) memiliki nilai v/c ratio 0,65 dan 0,58 dimana nilai ini belum mendekati 1 sehingga periode waktu tersebut tidak terjadi kemacetan. Sedangkan, saat on peak (16.00 s.d. 18.00) memiliki nilai v/c ratio 0,88 dan 0,97 dimana nilai ini mendekati 1 sehingga periode waktu tersebut mengalami kemacetan yang ditandai oleh turunnya kinerja jalan atau tingkat pelayanan jalan E. Kebutuhan parkir sudah terpenuhi, melihat indeks parkir kurang dari 1 artinya fasilitas parkir tidak bermasalah, namun adanya aktivitas parkir, timbulah hambatan samping dengan kelas H (tinggi) pada waktu on peak, berpengaruh terhadap kinerja jalan di lokasi studi sehingga menimbulkan kemacetan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk pemerintah daerah agar menurunkan kelas hambatan samping sehingga dapat meningkatkan kinerja jalan.
T he road serves to connect two regions where economic activities and the daily life of the community can go smoothly. DKI Jakarta has a high population density, which affects traffic activities (Mintorogo et al., 2016). The location of the study is a trade and service area that becomes a culinary destination. There is dense traffic due to vehicles passing through the study site to avoid Jakarta\'s odd-even regulations, and buildings in the observation location cause attraction and uprising. As well as parking land in the road corridor, this caused crowded traffic, where the minimum speed standard at the observation location is 30–60 km/h (Hadinata, 2022). The purpose of the study is to analyze road performance parking capacity by using descriptive quantitative methods with indicators such as traffic volume, side barriers, road capacity, v/c ratio, parking accumulation, park volumes, parking duration, turn-over parking, parking availability, and index parking. These data are obtained from the results of field and agency surveys.The results of the analysis showed that the off-peak time (14.00 to 16.00) had a v/c ratio of 0.65 and 0.58, where this value is not close to 1, so that the time period does not cause congestion. At the peak (16.00 to 18.00), there is a value v/c ratio of 0.88 and 0.97, where this value is close to 1, so that the period of time experienced congestion was characterized by a decline in road performance or level of road service, which is E. Index parking showing less than 1 means that Parking availability has been sufficient to meet the demand. The presence of parking activity and side barriers that have high activity at peak times affects the road performance at the observation location so that it causes congestion. This research is expected to be an input for the local government to lower the class of side barriers so that they can improve road performance.