Penentuan tarif pengangkutan gas bumi (Toll Fee) pada ruas pipa X dengan menganalisa sensivitas parameter cost of service
S eiring dengan meningkatnya jumlah populasi, jumlah kebutuhan energi semakin meningkat kebutuhannya. Salah satu cabang energi yang paling besar komoditasnya adalah minyak dan gas, minyak bumi dapat diolah dan menjadi banyak jenis produk serta manfaatnya begitu juga dengan gas bumi dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tanga, industri besar bahkan pembangkit listrik, keduanya menggerakan roda perekonomian, menerangi, dan memenuhikebutuhan manusia. Tapi apakah semua jumlah itu cukup untuk Indonesia di masadepan, yang pasti tidak. Hingga saat ini Indonesia mengandalkan impor untuk memenuhi 50% minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan energi harianya. Salahsatu solusi untuk keluar dari keterpurukan ini adalah mengkonversi energi yang adamenjadi energi dalam bentuk lain yang lebih ramah lingkungan. Indonesia memilikicadangan gas yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri. Hanya saja, baik harga atau sistem terkait gas yang ada sekarang belummaksimal. Hal yang dapat meringankan beban negara salah satunya adalah penggunan jaringan gas rumah tangga, sejumlah masyarakat masih ragu menggunakannya meskipun harganya relatif murah ketimbang LPG. Dalam penentuan harga gas tersebut salah satu komponen yang berpengaruh untuk menentukan harga gas adalah toll fee tersebut melalui pipa-pipa untuk dialirkan.Sehingga penulis bertujuan melakukan penelitian ini agar bisa mengedukasi sertamemaksimalkan solusi atas ketergantungan energi, contoh lokasi yang penulis ambil terletak di Provinsi Sumatra Utara, dengan pipa sepanjang 156.5 km terbentang dari Pipa X1 hingga X3. Dengan OD 16†sepanjang 18.5 km dan existingOD 12†sepanjang 138 km. Kapasitas maksimal kedua pipa tersebut adalah 150MSCFD dan 75 MSCFD, dan rata rata volume yang mengalir tidak sampai 10%.Pembangunan ruas pipa X ini memerlukan biaya sebesar $42,391,716 USD, dan hampir 55% dari angka total tersebut adalah material pipa termasuk fitting, coating,dan lainnya. Dengan rata-rata revenue per tahun $11,561,943 proyek ini saja memberikan Pay Out Time kurang dari 5 tahun. Dengan analisis perhitungan tarifbesarnya mampu dihitung sehingga menjadi $7.49 dan dapat lebih ekonomis.
A long with the increasing population, the amount of energy needs is increasing. One of the biggest branches of energy is oil and gas, petroleum can beprocessed and become many types of products and its benefits as well as naturalgas can be used for household needs, large industries and even power plants, bothof which drive the wheels of the economy, illuminate, and meet human needs. Butwhether all of that amount is sufficient for Indonesia in the future, certainly not.Until now, Indonesia has relied on imports to meet 50% of crude oil to meet itsdaily energy needs. One solution to get out of this slump is to convert existingenergy into energy in other forms that are more environmentally friendly. Indonesiahas large enough gas reserves to meet household and industrial needs. It's just that,the price or the existing gas-related system is not maximal yet. One of the thingsthat can ease the burden on the state is the use of household gas networks, somepeople are still hesitant to use it even though the price is relatively cheap comparedto LPG. In determining the gas price, one of the components that has an effect ondetermining the gas price is the toll fee through pipes to be channeled. So theauthors aim to conduct this research in order to educate and maximize solutionsfor energy dependency, for example the location I took is located in North SumatraProvince, with a pipeline stretching 156.5 km from X1 to X2. With OD 16 "along18.5 km and existing OD 12" along 138 km. The maximum capacity of the two pipesis 150 MSCFD and 75 MSCFD, and the average volume that flows is not up to10%. The construction of the pipe section X requires a cost of $ 42,391,716 USD,and nearly 55% of the total is pipe material including fittings, coatings, and others.With an average annual revenue of $ 11.561,943 this project alone should havebeen able to return on investment for less than 5 years. With tariff analysis, theamount can be optimized with volume by reducing a few dollars per MBTU, to $7.49 making it more economical.