Hubungan waktu pajanan layar dengan keterlambatan perkembangan pada anak balita
W aktu pajanan layar adalah waktu yang dihabiskan secara pasifmenatap hiburan ataupun bermain permainan berbasis layar (TV, komputer,perangkat seluler). Pada masa Pandemi COVID-19, orang tua yang sibuk disertaitidak adanya pengasuhan dari pihak lain akan memungkinkan anak dengan mudahuntuk mengakses perangkat digital. Semakin tinggi waktu pajanan layar makasemakin meningkatkan pula dampak negatif pada perkembangan anak yang akanmempengaruhi kualitas sumber daya manusia di kemudian hari. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui hubungan waktu pajanan layar dengan keterlambatanperkembangan pada anak balita.Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik crosssectional. Metode pengambilan data yang digunakan adalah consecutive nonrandom sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 138 balita. Penelitian inidilaksanakan mulai bulan Agustus hingga November 2022 di beberapa PosyanduPuskesmas Kelurahan Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat. Instrumen yangdigunakan adalah kuesioner waktu pajanan layar dan KPSP untuk perkembangananak. Selanjutnya data dianalisis menggunakan SPSS dengan uji statistik chisquare.Hasil: Didapatkan 74 orang (53,6%) dengan waktu layar tinggi dan 64 orang(46,4%) dengan waktu layar rendah. Anak balita dalam penelitian ini yangdinyatakan suspek keterlambatan perkembangan berdasarkan skor KPSPsebanyak 58 orang (42%) dan dominan perempuan yang mendapatkan skor KPSPabnormal. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan terdapat hubunganbermakna antara waktu pajanan layar dengan keterlambatan perkembangan padabalita (p=0.000) dan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamindengan keterlambatan perkembangan balita (p=0.972).Kesimpulan: Terdapat hubungan bermakna antara waktu pajanan layar denga
S creen exposure time is time passively spent staring at screenbasedentertainment or games (TV, computer, mobile device). During theCOVID-19 Pandemic, parents who are busy accompanied with the absence ofother caregiver will allow children to easily access digital devices. The higherscreen exposure time, the more negative impacts for children's developmentwhich will affect the quality of human resources in the future. This study aims todetermine the relationship between screen exposure time and developmentaldelays in toddlers.Methods: This study used a cross-sectional analytic observational study design.Data collection used the consecutive non random sampling method, with a totalsample of 138 toddlers. This research was conducted from August to November2022 at several Posyandu Community Health Centers in Tanjung Duren Utara,West Jakarta. The instruments used were screen exposure time questionnaires andKPSP for child development. Furthermore, the data were analyzed using SPSSwith the chi-square statistical test.Results: There were 74 people (53.6%) with high screen time and 64 people(46.4%) with low screen time. There were 58 (42%) children under five in thisstudy who were suspected of having developmental delays based on the KPSPscore and predominantly girls who got abnormal KPSP scores. The results of thechi-square statistical test showed that there was a significant relationship betweenscreen exposure time and developmental delays in toddlers (p=0.000) and therewas no significant relationship between gender and developmental delays intoddlers (p=0.972).Conclusion: There is a significant relationship between screen exposure time anddevelopmental delays in toddlers, but not with gender.