Potensi pengembangan kecamatan morotai selatan sebagai kawasan pariwisata
I ndustri pariwisata telah diidentifikasi sebagai sektor krusial yang harus dikembangkan secara sinergis sebagai sektor unggulan. Potensi sumber daya alam dan budaya yang ada di Indonesia belum sepenuhnya terealisasi. Hampir seluruh wilayah Indonesia sedang mengembangkan industri pariwisatanya. Provinsi Maluku Utara memiliki potensi wisata beragam, seperti wisata alam, wisata budaya dan wisata sejarah. Kabupaten Pulau Morotai sendiri merupakan kabupaten yang memiliki potensi wisata yang menjanjikan, dimana kabupaten ini telah dikenal sebagai daerah yang sangat strategis sehingga menjadi rebutan antara kekaisaran jepang dan tentara sekutu untuk menguasai jalur pasifik dalam perang dunia ke II. Kabupaten Pulau Morotai memiliki modal yang melimpah untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata andalan di Maluku Utara. Dalam hal ini perlu dirumuskan konsep pengembangan yang tepat agar kelangsungan industri pariwisata yang masuk di Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPARDA) di Kabupaten Pulau Morotai, Pada kecamatan Morotai Selatan dimana terdapat setidaknya 55 objek wisata dari total keseluruhan 71 objek wisata yang ada di Kabupaten Pulau Morotai. Pendekatan pada studi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan Deskriptif Kuantitatif menggunakan tenik analisis metode skoring dengan pengambilan nilai tertinggi dari setiap variabel yang digunakan. Hasil penelitian ini menggambarkan pengembangan kawasan pariwisata pada Kecamatan Morotai Selatan dengan pengembangan pembuatan klaster yang dimana terdpat dua klaster pada Kecamatan Morotai Selatan yaitu klaster daratan dan juga perairan dan dari setiap klaster mempunyai pusat klaster untuk dapat melayani kebutuhan wisatawan yang berkunjung pada Kabupaten Pulau Morotai khususnya pada Kecamatan Morotai Selatan.
T he tourism industry has been identified as a crucial sector that needs to be developed synergistically as a sector of excellence. The potential of natural and cultural resources in Indonesia has not been fully realized. Almost the entire territory of Indonesia is developing its tourism industry. Northern Maluku province has diverse tourist potential, such as nature tours, cultural tours and historical tours. Morotai Island district itself is a district that has promising tourist potential, where this district has been known as a very strategic area so as to be a repulsion between the Japanese Empire and the allied armies to dominate the Pacific route in World War II. In this case, it is necessary to formulate an appropriate concept of development for the survival of the tourism industry that is included in the Regional Tourism Development Master Plan (RIPPARDA) in the Morotai Island district, in the South Morotei district where there are at least 55 tourist attractions out of a total of 71 tourism attractions that are present in the island district. The approach to the study used in this study is with the Quantitative Descriptive Approach using the analysis method of scoring with taking the highest value of each variable used. The results of this research describe the development of the tourism area in the South Morotai district with the construction of clusters which are located at the top of two cluster in the south Morotei district which is a land and also water cluster and of each cluster has a cluster center to be able to serve the needs of tourists who visit the Moroti Island district in particular in Morotai South district.