Evaluasi hasil penyemenan liner 7 inchi pada sumur AZ-01 lapangan F
S umur AZ-01 merupakan sumur pengembangan yang di bor untukmenambah titik serap hidrokarbon pada struktur Jatiasri dan dibor secara berarahdengan kedalaman akhir di 3255 mMD. Untuk menjaga intergritas lubang borsumur akan dipasang casing dan disemen mulai dari permukaan sampai zonaproduktif dengan susunan casing 30â€, 20â€, 13 3/8â€, 9 5/8†dan 7â€. Penyeman primarykhususnya pada zona produktif dilakukan untuk melekatkan casing dengan formasi,melindungi casing dan peralatan komplesi didalam casing korosi serta memisahkanzona produktif antar formasi. Pada trayek 8 1/2â€, pemasangan casing produksi 7â€menggunakan alat tambahan berupa liner hanger untuk menggantung casing padacasing sebelumnya yaitu casing 9 5/8â€. Penggunaan liner hanger ini dapatmengurangi biaya pemasangan casing dan penyemenan karena casing tidak perludipasang dan disemen sampai ke permukaan dan mempersingkat waktupenyemenan sehingga lebih cepat. Penyelesaian sumur dimulai denganmenurunkan rangkaian casing 7†(L-80, 29 ppf) dan liner hanger ke dalam lubangmenggunakan penghantar DP 5â€. Target top of liner (TOL) berada di 2823 mMDdengan float shoe di 3253 mMD namun, saat penurunan didapati rangkaian sulituntuk masuk lebih dalam dan duduk 5 klbs sehingga diputuskan untuk set linerhanger dikedalaman 2843 mMD (overlap 62 m) dan float shoe di 3244 mMD.Pelaksanaan penyemenan dilapangan dilakukan dengan metode single stagecementing karena kolom penyemenan yang tidak terlalu panjang. Saatmemompakan volume semen, excess yang digunakan adalah sebanyak 112%excess volume. Sesuai best practice dan standar perusahaan excess volume yangdigunakan seharusnya adalah 75% mengingat kondisi lubang bor yang tidak adacaving atau washout maupun loss pada formasi. Adanya overlap atau perbedaankedalaman menjadi salah satu factor penggunaan excess berlebih maka dari itu akandilakukan evaluasi penyemenan liner 7†pada sumur AZ-01 khususnya volumeslurry, mixing water, aditif, displacement volume serta biaya yang dikeluarkandengan membandingkan excess actual operasional dilapangan yaitu 112% excessterhadap penggunaan excess 75%.
W ell AZ-01 is one of the development well in field F. The well was drilled toadd reserve point in Jatiasri Structure with total depth at 3255 mMD. To maintainthe hole integrity, the well is cased from surface to production zone by casing 30â€,20†13 3/8â€, 9 5/8†and 7â€. Primary cementing in production zone was done to boundcasing and the formation, to protect the casing and completion equipment (pump,tubing, etc) from corrotion and to separate the production zone between theformation. At traject 8 ½â€, the installation of 7†casing production uses anadditional tool (liner hanger) to hang casing in the previous section so that casingdoes not mounted and cemented to the surface. This can reduce the cost of casing,cementing and saves cementing time. Well completion begins with lowering the 7â€production casing strings (L-80, 29 ppf) and liner hanger into the wellbore using5†drill pipe. As design, TOL (top of liner) target is at 2823 mMD with float shoeat depth 3253 mMD but, when lowering down, the casing strings and liner hangerwere difficult to go deeper and sit 5 klbs so the engineer decided to set the linerhanger at depth 2843 mMD (overlap 62 m) and float shoe at 3244 mMD. Cementingoperation was conducted using single stage cementing method and use 112% excessvolume. In accordance with company standards and best practices the excesscement that should be used is 75% volume excess by considering the condition ofthe wellbore that there is no caving or washout and loss in the formation. Overlapand depth difference is one of the factors to use over excess slurry volume. Theevaluation of liner cementing will be done by calculate the slurry volume, mixingwater, additives, displacement volume and cementing cost by comparing thecalculation with actual excess (112% excess) and standard excess (75%).