Analisis masalah casing damage saat pekerjaan workover pada sumur "WS-3" lapangan "WS"
K erusakan casing adalah salah satu masalah yang sering ditemukan dalamoperasi produksi sumur minyak dan gas yang dapat menimbulkan masalahterhadap sumur-sumur produksi apabila tidak ditanggulangi secepatnya.Kerusakan casing dapat menyebabkan masalah-masalah terhadap sumur sepertipenurunan produksi, operasi gas lift tidak berjalan sempurna, hingga menghambatproses rekomplesi ulang pada saat kerja ulang guna memperbaiki sumur untukmenaikkan produksi. Pada analisis masalah casing damage yang berada di sumur“WS-3†lapangan “WS†adalah dengan melakukan penentuan letak titikkebocoran dengan menggunakan beberapa electrical logging tool gunamenentukan letak titik kedalaman kerusakan casing tersebut dan proses perbaikankebocoran yang berada di casing 9â…â€. Penulis akan menganalisis karakterisitiksumur terlebih dahulu yang akan dilanjutkan dengan menganalisis letak titikkedalaman kebocoran dan melakukan penghitungan melalui data-data sumuryang telah didapatkan untuk dilakukan remedial cementing pada sumur “WS-3â€.Penentuan letak titik kebocoran akan dilakukan menggunakan tiga alat electricallogging tool yaitu noise tool, multifinger caliper, dan magnetic thickness detectordimana alat-alat tersebut akan merekam kondisi dari sumur WS-3 dan setelahmendapatkan hasil dari ketiga alat tersebut akan dilakukan perbaikan terhadapkondisi sumur tersebut. Setelah dilakukan penentuan letak titik kedalamankebocoran menggunakan tiga electrical logging tool, selanjutnya akan dilakukanpersiapan data, dan penghitungan penyemenan, maka didapatkan variable letaktitik kedalaman kebocoran, volume semen, total sak, mixing water dan aditif.Penyemenan yang dilakukan pada sumur WS-3 dinyatakan berhasil berdasarkanhasil casing pressure test yang dilakukan setelah semen kering. Dari hasilpengukuran menggunakan noise tool ditemukan bahwa ada intikasi kebocoranpada casing namun tidak dapat ditentukan letak pasti dari kebocoran tersebut.Noise log hanya memberikan gambaran bahwa kebocoran terletak di interval dari1350 ft – 1600 ft. Selanjutnya untuk mendukung hasil dari noise tool dilakukanpengukuran menggunakan multifinger caliper dan magnetic thicness detector.Hasil dari pengukuran menggunakan multifinger caliper menunjukkan bahwakebocoran berada pada kedalaman 1466 ft – 1469 ft dimana jari-jari dari multifinger caliper berpenetrasi hingga 9.885 in dimana maksimal outsidediameter dari casing tersebut adalah 9.625 in. Dan dari hasil pengukuranmenggunakan magnetic thickness detector menunjukkan bahwa dinding daricasing telah kehilangan ketebalan sebesar 38% dimana dari hasil pengukuranmenggunakan magnetic thicness detector dinilai berdasarkan grade color yangsudah ditentukan. Selanjutnya setelah ditemukan letak titik kebocoran tersebutakan dilanjutkan dengan remedial cementing untuk memperbaiki kebocorantersebut. Pada program remedial cementing total volume bubur semen yangdiinjeksikan sebesar 100 bbl. Mudpill dengan total volume 50 bbl yang bergunauuntuk menjadi dudukan dari bubur semen agar bubur semen bertahan dikedalaman yang diinginkan. Dan penggunaan retrievable bridge plug yang di-setdi kedalaman 2175 ft guna memisahkan zona produktif dengan zona yang ingindiperbaiki. Setelah semen selesai dipompakan, selanjutnya dilakukan wait oncement selama 24 jam. Setelah semen kering selanjutnya dilakukan casingpressure test dengan menginjeksikan tekanan sebesar 200 psi ditahan selama limamenit, dan tekanan dinaikkan menjadi 300 psi ditahan selama 10 menit. Tidak adakebocoran dari kedua pressure test tersebut sehingga penyemenan pada kebocorantersebut dianggap berhasil. Kesimpulan yang didapat adalah noise tool tidak dapatmemberikan letak pasti titik kebocoran sehingga harus didukung menggunakandua alat electrical logging tool yaitu multifinger caliper dan magnetic thicknessdetector untuk mendapatkan letak pasti titik kebocoran tersebut. Dari programremedial cementing dapat dipastikan bahwa penyemenan yang dilakukan berhasilkarena tidak ada tekanan yang hilang pada saat dilakukan casing pressure test.
C asing damage is one of the problems often found in oil and gas wellproduction operations that can cause problems with production wells if they arenot addressed as soon as possible. Damage to the casing can cause problems withthe well such as a decrease in production, the gas lift operation is not runningsmoothly, thus inhibiting the recompilation process again at work to repair thewell to increase production. In tthis problem analysis of casing damage in the"WS-3" well "WS" field is to determine the location of the leak point by usingseveral electrical logging tools to determine the point of depth of damage to thecasing and the leak repair process in the casing 9 5/8 ". Determination of thelocation of the leak point will be carried out using three electrical logging tools,namely noise tool, multifinger caliper, and magnetic thickness detector where thetools will record the conditions of the WS-3 well and after getting the results fromthe three tools will be repaired that is. After determining the location of theleakage depth using three electrical logging tools, data preparation will then bedone, and cementing calculations, then the location of the leakage depth points,cement volume, total sack, mixing water and additives are obtained. Cementing atWS-3 wells. declared successful based on the results of the casing pressure testconducted after the cement dried. From the results of measurements using thenoise tool it was found that there was an indication of leakage in the casing but theexact location of the leak could not be determined. The log noise only provides anillustration that the leak is located at intervals of 1350 ft - 1600 ft. Furthermore, tosupport the results of the noise tool measurements are performed using amultifinger caliper and magnetic thicness detector. The results of measurementsusing a multifinger caliper show that the leak is at a depth of 1466 ft - 1469 ftwhere the radius of the multifinger caliper penetrates up to 9,855 in. Where themaximum outside diameter of the casing is 9,625 in. And the results ofmeasurements using a magnetic thickness detector showed that the walls of thecasing had lost 38% thickness where the results of measurements using amagnetic thicness detector were assessed based on a predetermined color grade.Furthermore, after finding the location of the leak point will be followed byremedial cementing to repair the leak. In the remedial cementing program the totalvolume of the injected cement slurry is 100 bbl. Mudpill with a total volume of 50bbl which is useful to be the holder of a cement slurry so that the cement slurryremains at the desired depth. And use of a retrievable bridge plug set at a depth of2175 ft to separate the productive zone from the zone that you want to repair. After the cement has been pumped, then wait on cement is carried out for 24hours. After the dry cement is then carried out a casing pressure test by injectingpressure of 200 psi is held for five minutes, and the pressure is raised to 300 psiheld for 10 minutes. There were no leaks from the two pressure tests so cementingon the leak was considered successful. The conclusion obtained is that the noisetool cannot provide the exact location of the leakage point, so it must be supportedusing two electrical logging tools namely the multifinger caliper and magneticthickness detector to obtain the exact location of the leakage point. From theremedial cementing program it can be ensured that the cementing is successfulbecause there is no pressure loss during the casing pressure test.