Studi laboratorium pengaruh penggunaan aditif accelerator jenis calcium chloride, sodium chloride dan sodium silicate terhadap cpmpressive strength dan thickening time pada semen kelas G sesuai standar API 10A
P enggunaan aditif pada semen merupakan hal yang biasa dilakukan dalam operasi penyemenan suatu sumur, baik sumur minyak, gas, maupun panas bumi. Agar hasil penyemenan sesuai dengan yang diinginkan, sifat-sifat bubur semen harus sesuai dengan kondisi formasi. Kualitas bubur semen yang akan digunakan dalam proses penyemenan dapat dilihat dari berbagai parameter kualitas semen, meliputi nilai compressive strength yang cukup besar dan thickening time yang sesuai target penyemenan. Hasilnya adalah menjadikan aditif sodium silicate dengan konsentrasi 6% pada pengujian di temperatur 176oF sebagai aditif yang paling efektif untuk meningkatkan kuat tekan atau compressive strength pada penelitian ini. Lalu aditif sodium chloride dengan konsentrasi 4% pada pengujian di temperatur 176oF sebagai aditif yang paling efektif untuk mempercepat thickening time pada penelitian ini.
T he use of additives in cement mix is a common practice in oil, gas and geothermal well cementing. In order to achieve desirable outcomes, the properties of the cement slurry must be compatible with formation. The quality of the slurry to be used in the operation can be assessed from a number of quality indicators, including sufficient compressive strength and thickening time matched to the time required to reach the targeted depth. This test, conducted with all samples heated up to a temperature of 176oF, results in the conclusion that sodium silicate at 6% concentration and sodium chloride at 4% concentration are respectively the most effective additive at improving the sample’s compressive strength and at accelerating the sample’s thickening time.