Studi laboratorium pengaruh penambahan lignosulfonate dan silica flour terhadap compressive strength dan thickening time pada semen pemboran kelas G
P enggunaan zat aditif pada semen merupakan hal yang biasa dilakukan dalam operasi penyemenan suatu sumur, baik sumur minyak, gas, maupun panas bumi. Agar hasil penyemenan sesuai dengan yang diinginkan, sifat-sifat bubur semen harus sesuai dengan kondisi formasi. Kualitas bubur semen yang akan digunakan dalam proses penyemenan dapat dilihat dari berbagai parameter kualitas semen, meliputi nilai kuat tekan atau compressive strength dan waktu pengejalan atau thickening time yang sesuai target penyemenan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan kuat tekan atau compressive strength dan waktu pengejalan atau thickening time yang terjadi pada sampel semen yang telah ditambahkan zat aditif retarder yaitu lignosulfonate dan zat aditif special additive yaitu silica flour. selanjutnya dilakukan studi untuk mengetahui compressive strength dan thickening time dari penambahan zat aditif retarder dan special additive. Percobaan laboratorium meliputi pembuatan bubur semen dari semen kelas G yang dicampurkan dengan zat aditif seperti lignosulfonate dan silica flour yang sesuai dengan penimbangan baik dari semen ataupun zat aditif retarder dan special additive, lalu setelah itu dilanjutkan dengan perendaman bubur semen selama 24 jam pada temperatur 80°F, 140°F dan 200°F untuk pengujian kuat tekan semen (compressive strength) dan pengujian waktu pengejalan (thickening time). Kemudian tahapan terakhir pada percobaan laboratorium ini adalah diakhiri dengan membandingkan dari penggunaan zat aditif retarder dan special additive mana yang paling efektif.
T he use of additives in cement is a common practice in cementing a well, both oil, gas and geothermal wells. In order for cementing results to be as desired, the properties of cement slurry must be in accordance with the conditions of the formation. The quality of cement slurry to be used in the cementing process can be seen from various cement quality parameters, including the value of compressive strength and thickening time according to the cementing target. The purpose of this study was to find out how much increase in compressive strength and thickening time occurred in cement samples that had been added with retarder additives namely lignosulfonate and special additive additives namely silica flour. then a study was conducted to determine the compressive strength and thickening time of adding retarder and special additive additives. Laboratory experiments include the manufacture of cement slurry from class G cement which is mixed with additives such as lignosulfonate and silica flour according to the weighing of either cement or retarder and special additive additives, then after that it is continued with soaking cement slurry for 24 hours at 80°F, 140°F and 200°F for compressive strength testing and thickening time testing. Then the last step in this laboratory experiment is to end by comparing which use of the most effective retarder and special additive additives.