Study laboratorium pengaruh temperatur tinggi terhadap sifat fisik lumpur lignosulfonate dengan menggunakan sistem attapulgite
M aksud dan tujuan dari studi laboratorium ini adalah untuk menjawab sejauh mana temperatur mempengaruhi sifat fisik lumpur Lignosulfonate dengan menggunakan sistem Attapulgite. Untuk dapat mengetahui pengaruh temperatur terhadap sistem lumpur Lignosulfonate tersebut maka dilakukan pengujian terhadap sifat fisik dan rheologi lumpur pada temperatur tinggi yaitu pada temperatur 280°F. Pengamatan yang dilakukan dipercobaan ini merupakan pengamatan dari sifat-sifat fisik lumpur seperti berat jenis, viskositas, plastic viscosity, yield point, gel strength, apparent viscosity, dan laju tapisan. Dengan menggunakan alat-alat seperti Mud Balance, Marsh Funnel, Fann VG Meter, dan API Filter Pressure. Peralatan yang digunakan adalah peralatan yang sesuai dengan persyaratan standar API. Maka kita dapat menganalisa sifat-sifat fisik lumpur yang dihasilkan melalui pengetesan dengan alat-alat tersebut. Sehingga kita bisa membuat kesimpulan lumpur mana yang komposisinya baik sesuai standar API. Dari hasil pengujian di laboratorium dan uraian serta bahasan didalam tugas akhir ini dapat disimpulkan bahwa Lumpur Lignosulfonat adalah salah satu jenis fluida pemboran yang serba guna dan dalam prakteknya memang mendekati. Dengan pemboran yang semakin dalam, lubang semakin panas dan waktu kontak lumpur dengan formasi yang lebih lama, maka di butuhkan lumpur Inhibitive yang lebih tinggi efektifitasnya dan melebihi lumpur Kalsium, untuk itu diperkenalkan sistim Lumpur Lignosulfonat. Kemampuan Lignosulfonat menghambat pengembangan lempung dan shale karena Lignosulfonat dapat diserap pada permukaan struktur lempung. Lignosulfonat mempunyai kemampuan untuk menimbulkan reaksi penstabilan yang biasa disebut sebagai pengencer lumpur. Tersedianya ion H+ pada permukaan lempung menimbulkan ikatan Hidrogen yang kuat dengan molekul Lignosulfonat sehingga terjadi penyerapan yang berlapis lapis. Multi lapisan ini mencegah Flokulasi partikel yang mencegah interaksi yang terlalu dekat antara partikel – partikel lempung sehingga terjadi penurunan Viscositas, Yield Point dan Daya Laju.
T he intent and purpose of this laboratory study was to answer as far as where temperature affects the physical properties of the sludge Lignosulfonate Attapulgite system. In order to determine the effect of temperature Lignosulfonate the mud system is then tested against physical and rheological properties of sludge at high temperature at a temperature of 280 ° F. The observations made dipercobaan this is an examination of the physical properties such as mud density, viscosity, plastic viscosity, yield point, gel strength, apparent viscosity, and the rate of filtrate. By using the tools such as Mud Balance, Marsh Funnel, Fann VG Meter, and the API Filter Pressure. Used equipment is equipment that complies with the requirements API standards. Then we can analyze the physical properties of the sludge produced through testing with these tools. So that we can make conclusions which are composed of mud either standardized API. From the results of laboratory tests and a description and discussion in this thesis it can be concluded that the lignosulfonate Lumpur is one kind of versatile drilling fluid and in practice is approaching. By drilling deeper and deeper, hole getting hot and sludge contact time with the older formations, inhibitive mud then need higher effectiveness and exceed Calcium mud, for it introduced the system Lumpur lignosulfonate. Lignosulfonate ability hinder the development of clay and shale because lignosulfonate can be absorbed on the surface of the clay structure. Lignosulfonate has the ability to cause a reaction called stabilizing as diluent mud. The availability of H + ions on the surface of the clay give rise to a strong hydrogen bond with the lignosulfonate molecules so the absorption of multiple layers. Multi layer prevents the flocculation of particles which prevents interaction between the particles are too close - clay particles resulting in decreased viscosity, and Power Point Yield Rate.