Bisnis model rancangan produk auto hydroponic nutrient dosing nutriauto v.2 untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman
K eadaan dunia saat ini sedang buruk karena adanya serangan virus Covid-19 yang menyebabkan terjadinya pandemi. Pembatasan wilayah yang diberlakukan pemerintah membuat orang mencari kegiatan untuk mengisi waktu luang selama beraktifitas di rumah. Selain sebagai pengisi waktu luang budidaya tanaman hidroponik dapat dijadikan sumber pendapatan. Namun, berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan tingkat pemahaman masyarakat terhadap budidaya hidroponik masih tergolong rendah. Salah satu kekhawatiran masyarakat adalah cara perawatan tanaman hingga mendapatkan hasil panen yang diinginkan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan minat masyarakat yang sangat tinggi dimana dari 90% responden menyatakan berminat untuk melakukan budidaya hidroponik. Berdasarkan permasalahan yang ada maka diperlukan sebuah unit alat bantu di dalam budidaya tanaman hidroponik yang dapat membantu dalam melakukan perawatan tanaman hingga menghasilkan panen yang maksimal dengan harga yang rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menciptakan suatu alat bantu yang dapat membantu penggiat tanaman hidroponik dalam melakukan budidaya hidroponik dengan memudahkan proses perawatan, menghasilkan panen yang lebih terjamin, dan memiliki harga yang murah sehingga dapat menjwab permasalahan yang dialami oleh pengguna. Produk yang dirancang menggunakan teknologi arduino. Coding dibuat menggunakan software ArduinoIDE. Langkah-langkah yang dilakukan selama penelitian perancangan model bisnis dari produk akan menggunakan metode Design Thinking, dimana pada tahapan pertama dimulai dengan melakukan observasi permasalahan yang dialami seputar budidaya hidroponik dan memetakannya menggunakan emphaty map. Setelah itu melalui tahapan define akan mengolah permasalahan dari customer dan menguraikannya menjadi poin-poin yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut tool yang dipakai kali ini menggunakan job-to-be-done. Pada tahapan selanjutnya mencari ide pemecahan masalah lewat pencatatan pain and gain dari customer dengan menggunakan value proposition canvas. Setelah ditemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan customer maka tahap selanjutnya adalah melakukan prototyping dari hasil pemikiran solusi untuk memecahkan masalah. Pada tahap ini lean canvas digunakan untuk merancang produk yang akan dibuat, sedangkan business model canvas digunakan untuk merancang bisnisnya. Tesing dilakukan dengan cara melakukan validasi dan perhitungan kelayakan bisnis. Hasil yang didapatkan dari penelitian menunjukan tingkat minat masyarakat terhadap budidaya tanaman hidroponik yang berbanding terbalik dengan tingkat budidaya hidroponik yang ada dikarenakan masalah pemahaman terhadap budidaya hidroponik yang kurang. Pengujian untuk membandingkan 2 cara budidaya hidroponik yaitu secara tradisional dan dengan menggunakan bantuan NutriAuto V2 dimana hasil penelitian memperlihatkan hasil panen dari NutriAuto V2 lebih banyak dari segi kuantitas dibandingkan metode biasa. Validasi yang dilakukan dengan metode Design Of Experiment menunjukan bahwa produk NutriAuto V2 memberikan hasil panen yang berbeda dengan penggunaan produk pada penanaman hidroponik dimana hasil uji ANOVA menyatakan bahwa hipotesis awal diterima dengan nilai uji atau F hitung sebesar 53,929 sedangkan F tabel sebesar 0,0001. Dari sisi penerimaan konsumen terhadap produk NutriAuto V2 yang diteliti menggunakan kuesioner dengan skala linkert menunjukan hasil yang manyatakan “Sangat Setuju†untuk membeli produk NutriAuto V2. Uji Kelayakan bisnis menyatakan model bisnis yang dirancang sudah layak dengan profit setiap bulannya yang mencapai sebesar Rp.17.046.552, dengan Break Event Point unit 7 dan payback period selama 1 bulan.
T he current state of the world is in a bad state due to the Covid-19 virus attack which caused a pandemic. The continent of Asia is one of the most heavily affected regions, and Indonesia is no exception. Regional restrictions imposed by the government make people looking for activities to fill their spare time while doing activities at home. Apart from being a filler for free time, hydroponic plant cultivation can be used as a source of income. However, based on the results of observations that have been made, the level of public understanding of hydroponic cultivation is still relatively low. One of the concerns of the community is how to treat it to get the desired harvest. This is inversely proportional to the very high public interest where 90% of respondents expressed interest in hydroponic cultivation. Based on the existing problems, we need a unit of tools in hydroponic plant cultivation that can assist in plant care to produce maximum harvests at low prices. The purpose of this research is to create a tool that can assist hydroponic plant activists in carrying out hydroponic cultivation by facilitating the maintenance process, producing a more secure harvest, and having a low price so that it can answer the problems experienced by users. Products designed using Arduino technology. Coding is made using ArduinoIDE software. The steps taken during the research on designing the business model of the product will use the Design Thinking method, where in the first stage it begins by observing the problems experienced around hydroponic cultivation and mapping them using an empathy map. After that, through the define stage, we will process the problems from the customer and describe them into points that must be done to overcome these problems. The tools used this time are job-to-be-done. In the next stage, look for problem solving ideas through recording pain and gain from customers using the value proposition canvas. After finding solutions to solve customer problems, the next step is to do prototyping of the results of thinking solutions to solve problems. At this stage the lean canvas is used to design the product to be made, while the business model canvas is used to design the business. Testing is done by validating and calculating business feasibility. The results obtained from the study show that the level of public interest in hydroponic cultivation is inversely proportional to the existing level of hydroponic cultivation due to the problem of understanding the lack of hydroponic cultivation. The test is to compare 2 ways of hydroponic cultivation, namely traditional and with the help of NutriAuto V2 where the results of the study show that the yield of NutriAuto V2 is more in terms of quantity than the usual method. Validation carried out using the Design Of Experiment method showed that the NutriAuto V2 product gave different yields from the use of products in hydroponic cultivation where the ANOVA test results stated that the initial hypothesis was accepted with a test value or calculated F of 53.929 while F table of 0.0001. In terms of consumer acceptance of the NutriAuto V2 product, which was studied using a questionnaire with a linkert scale, the results showed "Strongly Agree" to buy the NutriAuto V2 product. The business feasibility test stated that the business model designed was feasible with a monthly profit of Rp. 17,046,552, with a Break Event Point unit of 7 and a payback period of 1 month